Halo, Smart Ladies!
Pernah memergoki anak sedang berbohong? Semua orang tua pasti merasa sedih bila menjumpai anaknya dengan kasat mata telah berbohong. Hal ini bertentangan dengan nilai dan norma, terutama ajaran agama. Bahkan, Rasulullah saw. pernah memberikan satu nasihat kepada seorang pemuda agar tidak berbohong dan beliau mengulanginya hingga tiga kali. Tak heran bila ada yang mengatakan bahwa kebohongan adalah pangkal setiap dosa.
Pentingnya kejujuran bukan berarti membolehkan kita sebagai orang tua bersikap reaktif dan keras ya, Ladies! Sikap yang salah dalam merespons justru akan menjadikan anak lebih suka atau tertantang melakukan kebohongan kembali. Agar tidak salah mengambil tindakan, kita kenali dulu penyebab anak suka berbohong.
Berikut ini ada beberapa faktor pendorong yang menyebabkan anak berbohong, yaitu:
1. Imajinasi
Setiap anak terlahir istimewa dan unik. Keadaan yang berbeda menyebabkan seorang anak sering berangan-angan tentang keinginan yang belum terpenuhi. Hal ini kemudian menyebabkan anak berfantasi. Boleh jadi, suatu waktu, seorang anak tiba-tiba menceritakan pengalamannya berkeliling hutan dengan menunggangi harimau. Tidak usah heran, fantasi ini muncul karena keinginan anak untuk melihat harimau atau dari dongeng yang pernah didengarnya tentang harimau.
2. Konflik Diri
Tak hanya orang dewasa, anak juga akan mencari alasan atau jawaban untuk menyelamatkan diri dari kondisi yang tidak menyenangkan atau kondisi terdesak. Contohnya adalah kasus anak yang dihukum gurunya karena tidak mengerjakan PR dan sering dimarahi orang tuanya. Ketika mendapatkan hukuman dari gurunya, anak akan menceritakan kepada orang tua bahwa hari itu ia justru mendapat hadiah yang menyenangkan.
3. Meniru
Merupakan hukum alam bila anak akan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Jika orang tua memberikan alasan dan mengatakan sesuatu yang sifatnya bohong di depan anak, secara tidak sadar, orang tua telah memberikan contoh buruk. Seorang ibu yang enggan membuka pintu ketika ada tamu dan menyuruh anaknya mengatakan, “Ibu sedang pergi” kepada tamu tersebut, suatu saat, anak itu pun akan meniru sikap ibunya.
4. Mencari Perhatian dan Menghilangkan Kejenuhan
Jika seorang anak sedang jenuh dan tidak tenang karena tidak ada sesuatu yang bisa dilakukannya, anak akan merangkai cerita yang seru untuk menghibur temannya. perilaku anak seperti ini sering dijumpai dalam ruang kelas sesaat sebelum guru mengajar atau bahkan ketika pelajaran berlangsung.
Demikian, Smart Ladies, faktor–faktor yang bisa menyebabkan anak kita berbohong. Sebagai orang tua, kita wajib belajar memahami perkembangan anak dan jangan segan untuk terus mengevaluasi diri, ya, Ladies!