Halo, Smart Ladies!
Tak bisa dimungkiri bahwa keragaman suku di Indonesia melahirkan aneka kuliner dengan keunikannya masing-masing. Ada yang asli, tetapi ada juga kuliner turunan hasil akulturasi budaya.
Untuk menyatakan orisinalitasnya, biasanya nama daerah asal disematkan pada kuliner tersebut.
Kuliner apa sajakah itu?
-
Siomai/Batagor Bandung
Sejak zaman penjajahan, banyak etnis nonpribumi yang mendiami Nusantara, seperti etnis Tionghoa dan Arab. Akibatnya, terjadilah akulturasi bahasa dan kuliner.
Ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab. Selain itu, ada pula kuliner Tionghoa yang banyak ditemukan di Indonesia, contohnya siomai. Makanan berbahan dasar tepung dan ikan tenggiri ini sebenarnya sudah tersebar ke seluruh daerah di Indonesia. Akan tetapi, cita rasa siomai Bandung lebih menggugah selera sehingga wajar saja bila sebagian besar orang menganggap kuliner ini dari Bandung.
Selain siomai, ada juga varian serupa, seperti batagor (bakso tahu goreng) yang membuat Bandung makin dikenal.
-
Tahu Sumedang
Beralih ke sebelah Timur Bandung, terdapat kuliner yang berbahan dasar kedelai, yaitu tahu Sumedang.
Tekstur camilan ini berbeda dengan tahu lainnya. Rasanya lebih gurih dan renyah karena teknik pembuatannya pun berbeda.
Jarang ada yang mengetahui bahwa tahu merupakan hasil penyerapan budaya Tionghoa. Usaha tahu Sumedang ini dirintis oleh seorang keturunan Tionghoa yang bernama Ong Bung Keng. Kalau Ladies jalan-jalan ke Sumedang, di sana ada toko tahu yang sangat terkenal, yaitu TokoTahu Bung Keng. Eits, harus siap-siap antre untuk mendapatkan satu keranjang tahu ini, ya.
-
Bubur Manado
Kuliner ini mulai diperjualbelikan di Minahasa pada tahun 1970-an dan menjadi makanan pergaulan antarkelompok di sana.
Bubur ini berisi sayuran sehingga mengandung banyak serat dan baik untuk pencernaan. Di tempat asalnya, bubur ini biasa disajikan saat sarapan beserta perkedel dan lauk-pauk lainnya.
-
Ikan Pesmol Cianjur
Siapa yang tidak kenal ikan pesmol Cianjur? Kelezatan kuliner ini tidak mudah dilupakan.
Secara umum, ikan pesmol menggunakan bumbu yang sama dengan kuliner serupa di daerah lainnya. Akan tetapi, takaran khusus untuk kemiri dan kunyit membuat rasanya lebih khas dan tidak amis.
Demikian pula dalam penyajiannya. Ikan pesmol Cianjur biasa disajikan bersama nasi liwet dan tumis daun labu yang dimasak bersama kecombrang.
Jika Ladies melakukan perjalanan ke daerah Jawa Barat, silakan mencoba masakan ini karena banyak ditemukan di sana.
-
Gudeg Jogja
Gudeg adalah makanan berbahan dasar nangka muda. Konon, asal-usul gudeg ini berawal pada masa pemerintahan Raja Mataram, Panembahan Senopati. Saat rakyat membabat Alas Mentaok atas perintah raja, di sana banyak ditemukan pohon nangka muda. Agar tidak sia-sia, nangka muda tersebut pun dimasak dengan santan, bumbu-bumbu, dan harus diaduk terus, yang dalam bahasa Jawa disebut di-udeg. Jadilah sayur nangka muda ini dinamakan gudeg. Kemudian, nama Jogja disematkan setelahnya karena di tempat inilah gudeg dilestarikan.
Nah, Ladies, itu dia 5 kuliner yang mengangkat nama daerah asalnya.