Joeragan artikel

Yuk, Curi 5 Ilmu Marketing ini dari Tukang Sayur!

Hai, Smart Ladies!

Tukang sayur itu layaknya artis ibu kota. Setiap kali motor atau gerobaknya masuk lingkungan perumahan yang dengan teriakan khasnya, pastilah ibu-ibu rumah tangga, atau para Mbak berhamburan ke luar rumah, mengerubungi gerobak sayurnya. Biasanya, tukang sayur berhenti mangkal di perempatan jalan atau lapangan yang strategis. Semua berebut bicara dan minta dia layani lebih dulu. Bisa kita bayangkan betapa hebohnya adegan itu, kan? Hebatnya, tukang sayur terlihat sabar melayani satu per satu sembari senyum-senyum.

Ada yang menarik dari tukang sayur langganan ini. Banyak ilmu marketing atau strategi penjualan yang tanpa sadar sudah dia lakukan dengan sangat baik, meskipun dia tidak menyadarinya. Bagaimana bisa? Silakan lihat beberapa hal di bawah ini:

  1. Rutin Berkeliling Setiap Hari

Tukang sayur akan selalu datang setiap hari. Satu atau dua kali mungkin pernah absen tidak berjualan  karena ada alasan khusus yang sangat penting. Ada yang beli atau tidak, tukang sayur tidak peduli, pokoknya jualan terus. Semangat ini yang harus Ladies tiru, terutama bagi yang mempunyai usaha sampingan jualan online maupun offline.

  1. Waktu yang Selalu Sama

Ladies pasti sangat hafal dengan jadwal pukul berapa tukang sayur masuk ke kampung atau perumahan. Rutinnya adalah pukul delapan pagi atau lebih sedikit. Tidak pernah tukang sayur datang di pukul 12 siang. Dari tukang sayur, Ladies juga bisa belajar bahwa dalam berjualan pun harus selalu membuka toko di waktu-waktu yang sama, jangan berubah-ubah agar calon pembeli tidak ragu atau bingung.

  1. Rute yang Tetap

Tukang sayur sudah mempunyai rute yang tetap untuk dia lewati. Perumahan atau perkampungan mana dulu yang harus dia datangi. Dengan begini, tukang sayur sudah sangat memahami situasi dan kondisi perjalanan menuju lokasi para pelanggannya. Tukang sayur juga sangat paham bahwa pangsa pasarnya adalah ibu-ibu. Mereka sudah bisa disebut sebagai pembeli potensial. Bagi Ladies yang ingin menjalankan usaha online atau offline, sebaiknya juga sudah bisa menentukan siapa pangsa pasar yang kita tuju? Siapa yang dianggap sebagai pembeli potensial?

  1. Hapal Nama Pelanggan

Meskipun ada ratusan nama ibu yang menjadi pelanggannya, tukang sayur bisa hafal satu per satu. Siapa namanya, di mana rumahnya, berapa anaknya, dan bahkan suaminya kerja di mana, tukang sayur pun hafal. Hebat, ya? Nah, apabila suatu saat bisnis online atau offline  Ladies sudah berjalan lancar, akan lebih baik bila Ladies pun bisa hafal nama-nama orang yang sudah pernah membeli produk Ladies. Hal ini bisa menimbulkan respek dari para pelanggan, bahkan bisa terjadi repeat order dari mereka.

  1. Paham Kebutuhan Pelanggan

Bukan sekali dua kali tukang sayur akan menanyakan ke pelanggannya, sayuran apa yang mereka inginkan, buah-buahan apa yang bisa dicarikan, dan perlu berapa banyak. Besoknya, pasti tukang sayur akan membawakan sayuran dan buah-buahan sesuai pesanan ibu-ibu kemarin. Ini yang disebut tukang sayur sangat memahami kebutuhan pelanggannya. Begitu juga dengan Ladies yang mempunyai usaha berjualan baik online maupun offline, yang harus cerdas dan peka menangkap apa yang menjadi kebutuhan para pembeli atau calon pembelinya.

Sejatinya ilmu bisa Ladies dapatkan dari sekeliling kita. Bukan hanya sekolah formal atau kursus berbayar, bahkan dari seorang tukang sayur pun, ilmu marketing bisa kita dapatkan secara cuma-cuma.

5 komentar untuk “Yuk, Curi 5 Ilmu Marketing ini dari Tukang Sayur!”

  1. Pingin banget jadinya disamperin tukang sayur, sayangnya gak ada yg lewat depan rumahku kakak ?
    Ih kakak kenapa sih tulisanmu selalu keren.. tambah ngefans aja aku ?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami