Hai, Smart Ladies!
Sebagai seorang ibu, kita juga biasanya berperan sebagai manajer keuangan rumah tangga. Akan tetapi, tanpa disadari, perilaku kita justru sering menyebabkan keuangan keluarga mengalami “kebocoran halus”. Kadang, kita tidak jeli dalam memilah antara pengeluaran yang penting dan yang hanya merupakan keinginan.
Kita merasa sudah hemat, padahal setelah dihitung-hitung, ternyata justru boros.
Pengeluaran kecil di luar anggaran belanja yang kita lakukan berulang kali, itulah yang disebut “bocor halus”.
Berikut adalah perilaku yang sering kita lakukan tanpa sadar dan menyebabkan keuangan mengalami kebocoran.
1. Tergiur Batas Minimal Belanja
Ladies suka berbelanja secara daring? Sering kali toko daring menerapkan syarat dan ketentuan jika ingin mendapat diskon atau bebas ongkos kirim, yaitu dengan belanja minimal. Sebenarnya, kita hanya butuh barang A, karena mengejar S&K tersebut kita jadi membeli barang lain yang sebenarnya tidak kita perlukan.
Jadi, biaya yang kita keluarkan menjadi lebih besar. Seharusnya kita bayar hanya 100 ribu, membludak jadi 200 ribu. Huft.
2. Kebablasan Saat Pesan Makan secara Daring
Kadang, dengan alasan lelah atau bosan, kita memesan makanan secara daring. Seperti kita ketahui, memesan makanan secara daring sering kali lebih mahal. Jika mau meluangkan sedikit waktu untuk keluar rumah, Ladies bisa mendapatkan makanan dengan harga lebih murah. Meskipun belanja secara daring bisa Ladies lakukan sesekali, biasanya kita kalap membeli makanan lain dengan dalih menghemat ongkos pengantaran.
3. Promo Belanja
Apakah Ladies pernah tergiur promo beli 1 gratis 1? Bukannya mendapat untung, promo semacam ini malah membuat kita membeli barang yang tidak sesuai kebutuhan. Mungkin Ladies berpikir produk tersebut bisa dipakai bulan depan. Kalau produknya memang merupakan kebutuhan rutin, tidak masalah karena bisa digunakan bulan depan, misalnya.
Masalahnya, sering kali barang yang sedang dipromosikan adalah barang yang tidak terlalu penting, misalnya mangkuk keramik lucu atau barang baru yang sedang launching.
4. Membeli Mainan Murah yang Cepat Rusak
Saat membeli mainan anak, kadang kita memilih yang murah harganya dengan alasan bisa cepat ganti. Padahal, kalau ini menjadi kebiasaan, tanpa disadari, pengeluaran akan makin banyak. Mainan bagus memang mahal, tetapi daya tahan dan manfaatnya patut dipertimbangkan.
Daripada membeli mainan murah yang mudah rusak, lebih baik Ladies membeli dengan harga lebih mahal, tetapi lebih awet. Selain itu, dapat kita wariskan kepada adik atau saudaranya kelak.
5. Biaya Administrasi
Ketika mentransfer uang ke bank yang berbeda, sering kali kita kena biaya tambahan. Tanpa kita sadari, hal ini bisa membuat keuangan bocor perlahan-lahan. Baru menyadari ketika tahu saldo rekening bank berkurang .
Sekilas memang terlihat tak ada artinya, hanya berkisar antara Rp1.000,00 sampai Rp6.500,00. Namun, coba bayangkan jika itu terjadi sepuluh kali dalam sebulan. Lalu hitung lagi dalam setahun. Jadi, manfaatkan fasilitas aplikasi bebas biaya administrasi yang sekarang banyak ditawarkan.
6. Paket Komplet
Dengan alasan irit, kita memilih paket berlangganan TV kabel yang komplet. Padahal, ternyata kita tidak menggunakan semua fasilitasnya. Hal yang sama juga berlaku ketika kita memilih paket internet, majalah, atau layanan pusat kebugaran.
7. Tidak Membuat Daftar Belanja
Biasanya saat awal bulan, ibu-ibu berbelanja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Nah, terkadang, kita berbelanja tanpa kontrol, apalagi jika berbelanja di toko swalayan. Trik yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat daftar sebelum berbelanja. Catat barang apa saja yang benar-benar menjadi kebutuhan rumah tangga. Usahakan tidak membeli barang di luar rencana.
Melakukan penghematan memang bukan hal yang menyenangkan. Akan tetapi, rencana keuangan yang telah disusun bisa saja terwujud karenanya. Bijak berbelanja tidak hanya soal menata daftar belanja bulanan dan mencatat pemasukan serta pengeluaran, tetapi jeli melihat mana yang benar-benar diskon atau sekadar jebakan saja.
Yuk, Ladies, lebih bijak dalam mengeluarkan uang agar bisa menabung untuk masa depan.