Hallo Smart Ladies !ย Dunia kesehatan kita sepertinya tidak sedang baik-baik saja. Terpaan masalah kesehatan silih berganti, penyakit seperti bergiliran datang menghampiri. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa mengalaminya. Sebut saja kasus gagal ginjal akut yang merebak, atau diabetes melitus pada orang dewasa.
Namun, dari sekian banyaknya kasus kesehatan yang muncul, ada satu yang masih saja terlewatkan. Ya, kesehatan mental atau mental health. Sempat booming pada saat muncul kasus-kasus baby blues syndrom pada ibu melahirkan, yang fatal hingga mengakibatkan kematian. Kesehatan mental yang terganggu sering juga disebut dengan Mental Illness.
Pada masyarakat awam, kesan pertama yang didengar jika kita berbicara tentang Mental Health ataupun Mental Illness adalah gila. Padahal bukan seperti itu penjelasannya. Terkena gangguan mental bukan berarti gila. Kecemasan dan ketakutan yang berlebihan juga bisa termasuk pada Mental Illness. Nah, ini yang menjadi PR kita bersama untuk menghadapi kondisi mental illness dan stigma masyarakat kita. Terutama untuk anak-anak kita agar terhindar dari bahaya Mental Illness.
Definisi Kesehatan Mental sendiri adalah kondisi kesehatan dimana terdapat keselarasan antara perasaan, pikiran dan tingkah laku dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman, tenang dan bahagia.
Dengan kata lain, kesehatan mental didapat jika kita bisa menikmati kehidupan kita dengan tenang dan nyaman.
Sedangkan Mental Illness sendiri merupakan kondisi kesehatan dimana pikiran, perasaan sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.
Bisa diartikan juga perasaan atau pikiran yang muncul pada diri seseorang yang mempengaruhi pola pikir dan tingkah lakunya dan menjurus pada hal negatif.
Gejala yang sering muncul pada penderita Mental Illness antara lain, perasaan was-was yang berlebihan, tidak nyaman pada diri sendiri dan lingkungan. Ketakutan yang berlebihan. Mereka pada umumnya sangat sensitif dan gampang tersinggung. Hilangnya kepercayaan diri dan kepercayaan pada orang lain. Trauma atas suatu kejadian juga berpengaruh pada Mental Illness.
Akibat yang fatal dari gangguan mental adalah depresi. Depresi sangat berbahaya karena mempengaruhi pola hidup, pandangan, serta perilaku keseharian penderita. Hubungan penderita dengan lingkungan dan orang lain juga terpengaruh.
Mental Illness dapat menyerang siapa saja, tidak pandang usia, namun memang rentan menyerang pada usia remaja dan wanita. Faktor ekonomi, sosial bahkan keluarga juga bisa menjadi salah satu munculnya Mental Illness. Tak hanya itu, kejadian yang dialami penderita yang bersifat traumatis juga bisa menjadi pemicu.
Jika di lingkungan sekitar ada yang mengalami Mental Illness, maka langkah awal yang dapat dilakukan sebagai orang terdekat, antara lain:
1. Dengarkan dia berbicara, agar keluar semua unek-uneknya, jangan disanggah ataupun dicela.
2. Ajak beraktivitas positif agar pikiran negatifnya teralihkan ( bisa aktivitas sosial maupun keagamaan ).
3. Jangan mudah menjudge ‘gila’ ataupun hal negatif lainnya pada penderita, karena akan menambah keterpurukan mereka.
4. Penderita sangat sensitif perasaannya, sebisa mungkin hindari perkataan yang dapat melukai perasaannya.
5. Jika memang sudah parah, ajak ke ahlinya agar penanganan lebih tepat.
Terkadang para penderita Mental Illness hanya ingin di dengar dan diakui keberadaannya.
Sebagai penutup, ayo jaga anggota keluarga kita dari Mental Illness. Jadikan komunikasi sebagai jembatan untuk saling terbuka dan berbagi hal positif.
Kata Kunci : Kesehatan Mental, Gangguan Mental, lingkungan
Editor : Fitri Junita
#maratonmenulisartikel
#joeraganartikel