Hai, Smart Ladies!
Dieng Culture Festival atau yang biasa disingkat DCF adalah salah satu event pariwisata yang sangat menarik. Event ini mengangkat tradisi kuno dengan kemasan apik karena dipadukan dengan hiburan dan kegiatan yang memasyarakat banget, yaitu ritual pencukuran Rambut Gimbal. Rambut gimbal yang tumbuh pada anak-anak tertentu di Dataran Tinggi Dieng.
Rambut Gimbal
Anak-anak yang memiliki rambut gimbal tersebut adalah anak-anak pilihan atau titipan dari Kyai Kolo Dete. Umumnya, saat akan tumbuh rambut gimbal, anak tersebut akan mengalami panas tubuh yang tinggi selama berhari-hari. Panas tersebut akan turun dengan sendirinya pada pagi hari, bersamaan munculnya rambut gimbal.
Rambut gimbal biasanya tumbuh pada anak yang belum mencapai usia 3 tahun dan akan tumbuh lebat seiring waktu. Rambut ini hanya dapat dipotong melalui prosesi ruwatan khusus dengan memenuhi setiap permintaan mereka. Permintaannya beragam, di antaranya sepeda berwarna pink, kambing, jajanan pasar, bahkan ada yang meminta gawai pintar berlogo apel.
Untuk itu, masyarakat setempat dengan pemerintah Kabupaten Banjarnegara bekerja sama menyelenggarakan prosesi ruwatan. Prosesi ini sangat kental dengan budaya dan tradisi luhur yang menjadikan prosesi ruwatan pencukuran Rambut Gimbal tersebut sangat unik sertaย menarik.
Dieng Culture Festival
Acara Dieng Culture Festival, diselenggarakan selama tiga hari di bulan Agustus. Pada bulan Agustus, suhu udara di Dataran Tinggi Dieng sangatlah dingin, bahkan pada saat DCF tahun lalu, turun embun upas. Kondisi ini, yang menjadikan Dieng seperti di Eropa dan lebih berkesanย karena diselimuti salju dari embun upas tersebut.
Dalam dinginnya udara yang menusuk tulang, rangkaian demi rangkaian acara dilangsungkan. Seperti pada malam pertama dilangsungkan, acara musik di atas awan. Panggung megah dengan sorotan lampu yang sangat indah di atas ketinggian Dataran Tinggi Dieng di Komplek Candi Arjuna, menjadikan pertunjukan musik secara langsung ini sangat menarik. Para pengunjung sangat antusias menikmati alunan demi alunan musik yang disajikan.
ย Pada pagi hari, biasanya diadakan acara Run Color atau aksi bersih sapta pesona. Kegiatan ini diikuti anak-anak sekolah dan juga masyarakat umum. Setelah acara selesai, peserta bebas menikmati minum purwaceng gratis sambil menikmati hiburan yang ada. Malam harinya, acara yang bisa dinikmati pengunjung adalah Malam 1000 lampion.
Pengunjung yang telah membeli tiket dapat satu lampion akan di terbangkan pada acara malam 1000 lampion. Acara ini diadakan di Komplek Candi Arjuna mulai pukul 21.00 WIB sampai selesai. Wisatawan yang hadir sangatlah antusias menikmati malam 1000 lampion.
Hari terakhir dalam Dieng Culture Festival adalah pawai dengan mengarak anak-anak yang akan ikut prosesi ruwatan. Peserta pawai diikuti oleh barisan delman, kesenian/adat, Duta Wisata, dan pejabat yang terkait. Arakan ini berhenti di tempat yang akan digunakan buat prosesi ruwatan pencukuran Rambut Gimbal, yaitu di Komplek Candi Arjuna.
Demikian Smart Ladies, rangkaian acara pada Event Dieng Culture Festival.
Yuk, ramaikan acaranya pada tanggal 2-4 Agustus 2019 ini, Ladies!