Hai, Smart Ladies!
Pandemi global telah mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi daring di sektor pendidikan. Secara sederhana, pembelajaran daring adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan internet, tidak bertatap muka antara guru dengan siswa.
Ketika anak-anak belajar secara daring, bisa jadi mereka akan kecanduan internet. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua di rumah, selain itu anak-anak tentu merasa bosan ketika harus di rumah saja. Anak-anak akan tertarik dengan konten-konten asyik yang ada di internet, seperti gim maupun musik.
Pengawasan orang tua sangat penting dalam pembelajaran daring terhadap anak-anak yang belum balig. Mengapa demikian? Banyak iklan untuk dewasa yang sering muncul ketika menjelajah di internet.
Selain itu, banyaknya gim daring maupun gim yang bisa anak unduh dengan mudah. Jika gim tersebut cocok untuk usia anak, tidak masalah. Namun, jika gim untuk dewasa, sudah bisa pasti akan merusak moral anak. Kriteria gim yang cocok untuk anak adalah gim yang mengandung unsur edukasi, tidak mengandung unsur pornografi maupun kekerasan.
Anak yang belum balig tentu belum bisa menyaring hal positif maupun negatif saat menggunakan internet ketika pembelajaran daring. Jadi, ketika iklan dewasa tiba-tiba muncul, dan terklik oleh anak, wah, sudah pasti akan menjadi bahaya.
Bagaimana cara mencegahnya, ya? Berikut tips yang dapat Ladies lakukan untuk mencegah anak kecanduan internet ketika belajar daring:
-
Ada Orang Dewasa yang Mendampingi Anak
Pastikan ada salah satu orang tua yang mendampingi anak ketika belajar daring. Jika semuanya bekerja,ย mintalah bantuan pada kerabat, guru privat, tetangga, ART, atau siapa pun yang bisa kita percaya.
-
Ponsel, Laptop/Komputer Hanya untuk Belajar Daring
Mintalah ponsel atau mematikan komputer/laptop ketika pembelajaran daring selesai. Simpanlah ponsel di tempat yang aman dari penglihatan anak. Sebaiknya anak menatap layar ponsel maupun komputer tidak lebih dari dua jam untuk menjaga kesehatan mata.
-
Beraktivitas Fisik Setelah Belajar Daring
Ketika mata lelah setelah belajar daring, ajak anak untuk melakukan aktivitas fisik. Misalnya, melakukan salat duha bagi muslim, olahraga di sekitar rumah, membantu orang tua membersihkan rumah, berkebun, memasak bersama maupun membuat proyek asyik bersama anak. Hal ini tidak hanya melatih keterampilan hidup (life skill) anak, tetapi juga mengatasi kebosanan anak ketika harus di rumah saja.
-
Memberi Kata Sandi pada Ponsel
Pada waktu tertentu, misal ketika tertidur, dan tidak ada yang mengawasi, anak akan rentan mencari ponselย untuk bermain gim. Untuk mengatasinya, bisa dengan memberi kata sandi pada ponsel. Pastikan hanya kita yang mengetahui kata sandi tersebut.
-
Cek Riwayat Pencarian pada Ponsel atau Komputer/Laptop secara Berkala
Sebaiknya, sempatkan mengecek riwayat pencarian pada perangkat yang biasa anak gunakan. Jika menggunakan aplikasi Chrome, biasanya pada tanda titik tiga di pojok, lalu klik menu riwayat.
-
Mengelola Penjelajahan Anak di Internet
Jika menggunakan aplikasi Chrome, hal ini bisa kita lakukan dengan mengunduh aplikasi Family Link. Kita dapat memblokir atau mengizinkan situs tertentu menggunakan aplikasi ini. Mengenai cara unduh dan mengoperasikannya, bisa dicari di Google, ya.
Demikian tips agar anak tidak kecanduan internet. Semoga bermanfaat, Ladies.