Joeragan artikel

Tiga Nasihat Buya Hamka dalam Bekerja

Hai, Smart Ladies!

Ada yang belum pernah mendengar nama Buya Hamka? Sosok inspiratif ini adalah seorang ulama Indonesia yang dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa oleh Universitas Al-Azhar tahun 1926. Keluasan ilmu dan kedalaman makna bicaranya telah menumbuhkan inspirasi dan motivasi bagi banyak orang. Tangan dinginnya pun telah menghasilkan banyak buku. Pengalaman bekerja sebagai wartawan membuat tulisan-tulisan beliau sarat hikmah dan memiliki makna yang dalam. Jenis buku yang dihasilkan terdiri dari fiksi dan nonfiksi. Dari kedua jenis buku tersebut, adab selalu menjadi pembahasan yang tak pernah lepas dari buah karyanya.

Dari luasnya samudera ilmu Buya Hamka, ada banyak motivasi yang disampaikan untuk para pekerja. Pekerja yang dimaksud adalah orang yang bekerja, baik bekerja pada perusahaan, instansi, atau berwirausaha. Beliau memiliki banyak nasihat dalam karya-karyanya. Berikut ini adalah tiga nasihat yang perlu diperhatikan para pekerja.

1. Rencanakan Pekerjaan untuk Besok

Mungkin kita sering mendengar motivasi yang berbunyi, โ€˜tidak membuat rencana berarti merencanakan setengah kegagalanโ€™. Buya Hamka memandang penting merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan besok. Dengan membuat rencana kerja, kita sudah terhindar dari rasa kelemahan. Sebaliknya, kemenangan dan keberuntungan, atau sering disebut kesuksesan akan lebih mudah diraih. 

2. Kenali Kemampuan Diri

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda. Ada yang dibawa sejak lahir atau disebut bakat, ada pula memiliki kemampuan tertentu karena dilatih. Kemampuan ini perlu dikenali setiap orang agar dapat bekerja pada bidang yang dikuasai. Jika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai kemampuan diri, hasil yang didapatkan pun tidak akan memuaskan.

Sebagai contoh, orang yang memiliki kemampuan berwirausaha, tetapi bekerja pada instansi yang memiliki peraturan ketat. Seperti kita ketahui, dunia wirausaha identik dengan kreativitas dan tanpa ikatan. Adapun instansi, biasanya identik dengan peraturan ketat sehingga akan menghambat potensi orang tersebut. Hasilnya, pekerjaan pun tidak berjalan dengan maksimal. Untuk itu, sebelum memutuskan bekerja, yuk, kenali dulu kemampuan diri agar Smart Ladies dapat bekerja dan menghasilkan karya dengan optimal.

3. Berdirilah pada Garis Kebaikan

Salah satu buku karya Buya Hamka adalah Lembaga Budi. Buku tersebut memaparkan budi secara dalam dan luas. Dari karya tersebut, dapat dipahami bahwa beliau adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi budi dalam bermasyarakat. Berkaitan dengan bekerja, Buya menasihati untuk selalu berada pada garis kebaikan atau menjunjung tinggi budi. Budaya-budaya baru yang terkait dengan kebaikan sering kali mudah menyebar dalam lingkungan sosial. Nasihat Buya, bergeraklah dengan sopan, duduk tegak di dalam adab, berpikir baru beramal, dan jangan mudah mengikuti kebanyakan orang.

Smart Ladies, demikian sedikit nasihat Buya Hamka dalam bekerja. Semoga dapat menginspirasi dan memotivasi Smart Ladies dalam bekerja.  

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami