Hai, Smart Ladies!
Anak adalah amanah dari Tuhan. Perkembangan anak, baik fisik maupun psikologi menjadi ย hal utama sepanjang pengasuhan. Perhatian dan kasih sayang dari orang tua adalah faktor yang dapat membantu pertumbuhan anak secara baik.
Namun, ada juga yang menjadikan anak sebagai alat yang bisa dimanfaatkan. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI tahun 2011, faktor kelemahan pada anak, pemaksaan keinginan keluarga, dan lingkungan sekitar mendorong perilaku kekerasan. Akibatnya, anak terjerumus dalam hal-hal negatif dan membuatnya kehilangan masa kecilnya, seperti kekerasan pada anak SMP yang terjadi baru-baru ini di Pontianak (sumber: detik.com).
Berikut ini lima langkah strategis membangun komunikasi dengan anak agar terhindar dari perilaku kekerasan:
1. Bersikap Terbuka
Sebagai orang tua, sudah semestinya bersikap terbuka pada anak, seperti berbincang-bincang tentang aktivitasnya sehari-hari atau mendiskusikan suatu tema tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Tujuannya agar anak percaya orang tua mampu menjadi pendengar yang baik, pelindung, sekaligus teman yang dapat diajak bicara.
2. Memberikan Pujian dan Hadiah
Anak mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memuji keberhasilan anak adalah langkah strategis yang bisa meneguhkan keyakinan anak bahwa orang tua memperhatikannya.
3. Menciptakan Momen Bersama Sesering Mungkin
Sesering mungkin menciptakan momen bersama yang menarik bagi anak seperti mengajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan pastinya akan meningkatkan hubungan komunikasi semakin lancar.
4. Melibatkan Anak dalam Mengambil Keputusan
Melibatkan anak dalam beberapa keputusan atau kesepakatan tentu membantu mengukuhkan keyakinan anak bahwa orang tua tidak otoriter, egois, dan mau menang sendiri.
5. Memberikan Ruang Berekspresi dan Bereksplorasi
Memberikan keleluasaan anak untuk berekspresi dan mengeksplorasi kemampuannya adalah salah satu cara strategis yang mumpuni agar anak lebih percaya diri akan kemampuannya, dan terhindar dari pengaruh negatif.
Kelima langkah komunikasi di atas menjadi salah satu bagian penting dalam rangka mengarahkan anak pada hal-hal positif yang membantu tumbuh kembangnya sehingga ke depan anak benar-benar siap menjadi tumpuan dan harapan masa depan negeri ini.