Halo, Smart Ladies. Barangkali Ladies pernah bertanya-tanya, mengapa ananda belum mandiri dalam melakukan hal-hal yang penting bagi dirinya. Barangkali kerabat atau tetangga menganggap Ladies terlalu memanjakan dan tidak peduli terhadap kemandirian anak. Apakah benar demikian?ย
7 Hal Penting dalam Menumbuhkan Kemandirian Anak
Sebelum Ladies mengambil kesimpulan mengenai tingkat kemandirian anak, silakan reviu tujuh hal berikut, apakah ananda benar manja, malas, atau sudah mandiri.
1. Perhatikan Usia dalam Menumbuhkan Kemandirian Anak
Dalam dunia parenting Islam, terdapat tahap pengasuhan anak sesuai usia. Tahap pengasuhan ini diajarkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra.. Berikut penjelasannya.
- Usia 0-7 tahun, perlakukan anak sebagai raja. Dalam hal ini, orang tua harus siap melayani keinginannya.
- Usia 8-13 tahun, perlakukan anak sebagai tawanan. Pada fase ini, orang tua boleh memberikan tugas dan membatasi anakย dengan ikatan peraturan.
- Usia 14-21 tahun, perlakukan anak sebagai teman. Pada fase ini, anak mulai beranjak dewasa. Orang tua sebaiknya membangun komunikasi yang baik selayaknya seorang teman.ย ย
Nah, coba Ladies perhatikan, ananda berada di tahap yang mana. Jangan sampai ananda yang berada di rentang usia tahap pertama sudah Ladies Bebani tugas di luar kapabilitasnya.
Baca juga:
https://www.republika.co.id/berita/nkqgcu/tiga-fase-mendidik-anak-secara-islam-di-barat
2. Mengomunikasikan Cara Menumbuhkan Kemandirian Anak dengan Pasangan
Dalam hal tertentu, tidak semua pasangan harus memiliki passion yang sama. Namun, dalam pola pengasuhan, terutama mengenai pendidikan kemandirian, sebaiknya orang tua memiliki visi yang sama. Jangan sampai terlihat tidak kompak dan mengakibatkan perselisihan di depan anak karena bisa membuat anak bingung sehingga tujuan pendidikan tidak tercapai.
3. Melibatkan Anak pada Tugas Kecil
Ladies bisa menerapkan kemandirian dimulai dengan tugas-tugas kecil atau tugas yang menyesuaikan kemampuan anak. Sebelumnya, Ladies petakan dulu kemampuan anak dalam mengerjakan sebuah tugas.
Cara lainnya, berilah contoh cara melakukan tugas yang berhubungan dengan kebutuhan pribadinya. Seperti merapikan meja belajar, membuka jendela kamar pada pagi hari, menyalakan atau mematikan kompor, dan lain-lain.
4. Berkonsultasi dengan Guru Wali Kelas
Selain di rumah, tentu Ladies juga mengharapkan ananda mandiri juga di sekolah. Ladies tentu tidak ingin ananda merepotkan warga sekolah. Untuk itu, Ladies bisa berkonsultasi dengan guru kelas bagaimana perilaku ananda di sekolah, apakah dapat menyelesaikan tuganya atau tidak. Ladies bisa berdiskusi dengan guru wali kelas pola pengajaran kemandirian yang cocok untuk ananda.
5. Memperhatikan Suasana Hati Anak
Sebagaimana orang dewasa, anak juga memiliki suasana hati yang berubah-ubah. Sebelum memberikan tugas, perhatikan dulu suasana hatinya, apakah dalam keadaan baik dan siap menerima tugas atau tidak.
Anak tidak memiliki suasana hati yang baik pada saat lelah atau sedang ada permasalahan dengan temannya. Jadi, jangan dulu menganggap anak malas atau manja, bisa jadi suasana hatinya sedang tidak baik
6. Memperhatikan Jadwal Harian Anak
Anak yang sudah memasuki usia sekolah memiliki jadwal harian sendiri. Cobalah Ladies perhatikan kegiatan yang dilakukan ananda setiap hari dan perkirakan apakah akan membuatnya kelelahan atau tidak.
Apabila Ladies terlalu membebaninya dengan banyak tugas dengan alasan untuk kemandiriannya, alih-alih mandiri, anak malah jadi stres dengan banyaknya tugas.
7. Memberi Hadiah
Kemandirian hendaknya diajarkan dengan perlahan seperti mengajari anak berjalan, bertahap dan membutuhkan waktu tidak sedikit juga kesabaran orang tua. Setiap anak mencapai suatu tahap kemandirian, Ladies sebaiknya memberinya hadiah kesukaannya. Bentuk hadiah bisa menyesuaikan kesepakatan antara Ladies dengan ananda.
Demikian, 7 hal yang perlu Ladies perhatikan dalam membangun kemandirian anak. Tetap semangat dan selalu bersabar. Percayalah bahwa mengajari anak mandiri sedini mungkin lebih mudah daripada mengajarkannya setelah beranjak dewasa. Semoga bermanfaat, Ladies!
Editor : Ruvianty
#maratonmenulisartikel
#joeraganartikel