Joeragan artikel

Soto Lamongan Ala Chef Rusma

Soto Lamongan Ala chef Rusma

Oleh Wien Purwandini

Rusma merajang bawang bombai dan seledri dengan tenang dan penuh keanggunan. Jemari lentiknya memegang pisau dan bahan masakan tanpa ragu. Gerakannya mantap bak chef berpengalaman.

Diliriknya peserta kompetisi memasak yang lain. Ada yang terlihat gugup mengupas wortel. Ada yang bercucuran keringat dingin saat memotong daging. Ada yang wajahnya tegang sambil mencuci sayuran. Semua terlihat berada di bawah tekanan.

Selesai dengan bawang bombayi dan seledri, Rusma beralih membumbui daging ayam yang akan digoreng. Kaldu sudah mulai mendidih. Rusma meletakkan ayam yang baru dibumbuinya. Ia bersiap memasukkan bumbu yang sudah dioseng ke dalam kaldu mendidih.

Rusma akan memasak soto Lamongan yang ia modifikasi sedemikian rupa. Ia bertekad menjadikan soto Lamongan sebagai salah satu masakan yang digemari dunia kuliner internasional.

“Saat ini kamu sedang melakukan apa, Rusma?” Tiba-tiba saja salah satu juri sudah berada di depannya.

“Saya akan memasukkan bumbu ke dalam kaldu mendidih ini, Chef. Setelahnya menggoreng daging ayam yang akan disuwir,” jawab Rusma mantap.

“Kamu terlihat sangat tenang, Rusma. Ketenangan dan keanggunanmu tampak sekali di antara peserta yang lain. Mungkin karena pengaruh baju yang kau pakai. Membuat apron yang kau kenakan menjadi menonjol,” kata juri sambil tertawa.

Rusma tersipu malu. Ia memang mengenakan baju bernuansa pink dan ungu muda ditambah pita merah muda bermotif polkadot di rambutnya.

“Waktu tinggal setengah jam lagi!” Terdengar suara juri mengingatkan peserta.

Rusma semakin berkonsentrasi pada masakannya. Ambisi Rusma adalah memenangkan kompetisi bergengsi ini karena tidak mudah mendapat kesempatan luar biasa untuk bersaing dengan berbagai peserta. Menembus babak perempat final butuh perjuangan besar.

“Waktu tinggal lima belas menit lagi!” Terdengar lagi suara juri.

Semua peserta bersiap melakukan bagian akhir dari tahapan memasak yaitu menghidangkan dengan tampilan prima.

Rusma mulai menata bahan-bahan racikan soto Lamongannya. Mangkuk dan piring keramik putih sudah siap. Ia harus memutar otak agar soto Lamongannya tidak terlihat biasa. Ia memilih seledri, tomat, dan wortel sebagai pelengkap hidangan.

“Aku harus bisa lolos ke babak selanjutnya!” gumamnya.

“Lima menit lagi!” Suara juri menggelegar.

Peserta terlihat sangat tertekan. Namun, Rusma tetap tenang. Tekanan pertandingan tidak mempengaruhi mentalnya. Pita polkadot di rambutnya seakan berkata, “Kami calon juara!”

Akhirnya soto Lamongan Rusma selesai sempurna. Terlihat cantik dan menggugah selera. Uap soto mengudara, menguarkan aroma lezat menggoda.

“Waktu habis!” Suara juri terdengar bersamaan bel yang menandakan waktu memasak selesai. Semua peserta bertepuk tangan. Mencoba melegakan hati setelah berada di bawah tekanan selama satu jam.

Satu persatu juri mengoreksi hidangan yang dibuat peserta. Kini tibalah giliran Rusma.

Juri mulai menilai tampilan hidangan. Ia mendapat apresiasi sempurna. Dan saat juri mencicipi hidangannya. Luar biasa, semua memujinya.

“Luar biasa, Rusma! Kau genius sekali memadukan bumbu. Saya yakin masakan ini akan diapresiasi kuliner internasional!” seru Chef Juna.

“Terima kasih, Chef. Saya akan …. ”

Tiba-tiba seseorang mengguncang pundak Rusma.

“Rus, bangun! Itu soto Lamonganmu hampir gosong. Ya Alah, Nak, ngapain kamu tidur pakai pita polkadot begini? Sadarlah, Rusmanto! Kamu ini laki-laki!” Terdengar suara emak mengomel.

Rusmanto mengerjapkan matanya dan berkata sambil mengantuk, “Lho, Chef Juna? Kok, berubah jadi emak?”

Editor : Rizky Amallia Eshi

#ajangfikminJoeraganArtikel2021

#day5

#komedi

#memasak

 

1 komentar untuk “Soto Lamongan Ala Chef Rusma”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami