Joeragan artikel

Smart Ladies Hamil? Yuk, Didik Bayi Sejak dalam Kandungan

Ada yang sedang memasuki masa kehamilan? Wah, selamat, ya, Smart Ladies. Kehamilan merupakan momen yang dinantikan oleh setiap pasangan suami istri. Khusus untuk para istri, kehamilan dan segala lika-likunya menjadi masa yang paling dirindukan. Smart Ladies merasakannya, kan?

Memasuki masa kehamilan, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Selain asupan makanan yang mengandung gizi seimbang, informasi atau lingkungan juga menjadi faktor yang penting dipikirkan. Pasalnya, bayi dalam kandungan memiliki kemampuan menyerap informasi lebih cepat dibanding setelah lahir. Meskipun memiliki cara berpikir yang belum sempurna, tetapi informasi yang masuk atau didengar oleh bayi dalam kandungan dapat diingat dalam jangka waktu yang lama.

Hal ini dapat terlihat dari kemampuan bayi dalam membedakan suara ibunya atau bukan. Jika ibu hamil banyak mengajak bayi berbicara ketika masih dalam kandungan, maka setelah lahir ia akan mudah mengenali suara ibunya. Janin juga dapat merasakan emosi ibu. Untuk itu, ibu hamil harus selalu memiliki emosi yang positif untuk tumbuh kembang bayi dalam kandungannya.

Memperdengarkan musik klasik, instrumen, atau murotal dipercaya menjadi salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan kognitif janin dalam kandungan. Dengan kemampuannya yang cepat menyerap informasi dan menyimpannya dalam jangka waktu yang lama, maka pendidikan anak dapat dilakukan sejak bayi berada dalam kandungan ibu.

Bagaimana mendidik bayi dalam kandungan?

Salah satu cara yang bisa dilakuan adalah dengan selfhypnosis. Pola komunikasi ini mampu masuk ke dalam alam bawah sadar janin. Janin memiliki kemampuan merasakan apa yang dialami ibunya. Dengan memberikan kata-kata semangat, janin dapat menerima sugesti yang dikatakan oleh ibunya. Oleh sebab itu, pendidikan yang positif dapat dilakukan sejak bayi dalam kandungan.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mendidik janin adalah berkomunikasi menggunakan kata-kata positif. Dengan kemampuan berpikir janin yang belum sempurna, bahasa yang dapat diterimanya pun masih terbatas. Salah satunya kesulitan merespon kalimat negatif. Untuk itu, sangat disarankan untuk mengindari kata ‘tidak’ atau ‘jangan’. Sebaliknya, gunakanlah kata-kata positif ketika berbicara dengan janin, misalnya, “tumbuh sehat, kuat dan saleh ya, Nak.”, atau “jadilah anak yang berbakti pada orang tua, ya, Nak.”

Nah, Smart Ladies, mau kita jadikan apa anak kita kelak? Yuk, lakukan pendidikan dan arahan pada anak ketika masih berada di dalam kandungan. Jangan lewatkan masa emas anak kita dengan hal-hal yang kurang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami