Smart Ladies, pernahkah menyaksikan atau mengalami sendiri kerenggangan hubungan orang tua dan anak? Renggangnya hubungan terutama terjadi saat anak-anak tumbuh menjadi remaja atau ABG (anak baru gede). Hubungan yang dahulu lengket bagai perangko berubah drastis menjadi seperti air dan api. Anak yang dulu manis dan selalu menuruti ucapan orangtua berubah menjadi kurang hormat dan menurun kadar ketaatannya. Di usianya saat ini, anak mulai menikmati keseruan dunia luar dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Objek yang disenanginya juga semakin beragam dan sebagian besar bukan berasal dari orang tua mereka.
Realitas seperti itu bukan hal yang aneh lagi, ya, Smart Ladies! Menurut teori psikologi perkembangan, berkembangnya wilayah sosial anak dengan pola interaksi yang sejajar mendorong ABG tidak mau diperlakukan seperti anak kecil lagi. Banyak perubahan yang terjadi pada anak. Sayangnya, perubahan tersebut tidak selalu diikuti perubahan orang tuanya. Bahkan secara tidak sadar, orang tua mempertahankan otoritas ketergantungan pada anak selama mungkin. Kontradiksi seperti inilah yang kemudian menjadikan hubungan orang tua dengan ABG-nya menjadi kurang akrab.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun kembali keakraban dengan anak-anak baru gede kita, di antaranya hal-hal berikut ini, Smart Ladies!
1. Ajak Bermain dan Bercanda
Bermain dan bercanda bukan monopoli anak yang masih kecil saja, ya, Smart Ladies! Anak yang mulai menginjak remaja pun masih sangat perlu untuk kita ajak bermain dan bercanda. Sahabat Rasullulah saw., Umar r.a., pernah berkata, “Hendaklah seseorang ketika berada di tengah keluarganya seperti anak kecil yang masih suka bermain dan bercanda. Namun, ketika tersentuh kehormatannya, ia akan menjadi lelaki sejati.”
2. Ungkapkan Kasih Sayang Setiap Hari
Sebagai orang tua, kita wajib mengungkapkan perasaan kasih sayang, bisa berupa memberikan kecupan, kontak fisik, dan perhatian. Anak yang selalu kita kecup setiap berpisah lebih besar kemungkinannya terbebas dari pengaruh negatif. Kecupan di kening melahirkan ikatan yang kuat, mewujudkan perhatian, dan menumbuhkan kasih sayang.
3. Ajak Anak Rutin Mengobrol dan Berdiskusi
Mengajak anak untuk mengobrol dan berdiskusi yang efektif dapat meningkatkan kepercayaan dirinya secara signifikan. Seorang anak yang selalu diajak bicara, berdialog, dan diskusi akan merasakan keberadaan dirinya bermakna.
4. Segera Merespons dan Menghindari Reaksi
Respons adalah tindakan yang didasari pemikiran mendalam dengan melihat sebab akibat terhadap perilaku, sedangkan reaksi, adalah tindakan yang didasari pemikiran pertama saat melihat perilaku anak. Dalam hal ini, orang tua diharapkan mampu bijaksana dalam menghadapi setiap perilaku anak. Ketika anak remaja kita melakukan kesalahan, jangan langsung marah-marah, ya, Smart Ladies.
5. Memberikan Reward
Memberikan hadiah, penghargaan, dan pujian kepada anak dengan wajar tidak berlebihan merupakan cara untuk menjaga hubungan tetap harmonis. Rasulullah saw. bersabda, “Saling memberi hadiahlah, maka kalian akan saling mencintai.”
6. Banyak Mendengar daripada Berbicara
Saat anak bereksplorasi pada lingkungan baru dengan nilai-nilai yang seringkali berbeda, sebenarnya mereka mempunyai pertanyaan-pertanyaan dalam benaknya. Jika orang tua mampu merangsang mereka untuk menyampaikan tanpa rasa takut, mereka akan mempunyai kesempatan untuk membangun fikrah (pemikiran) yang baik. Pastikan orang tua lebih banyak mendengar dan membiarkan anak berkata tanpa rasa takut dan malu.
Demikian, Smart Ladies, hal-hal yang bisa dilakukan agar keakraban dengan anak remaja kita semakin erat. Perlu diingat, keakraban bukan inti dalam mendidik anak, tetapi ia adalah pintu satu-satunya untuk menuju inti tersebut.