Joeragan artikel

Risiko Gangguan Jantung pada Masa Menopause Relatif Tinggi? Simak 4 Info Penting ini

Halo, Ladies!
Ketika beranjak dewasa dan menua, banyak perempuan yang sering merasa khawatir akan risiko kanker. Faktanya, penyakit jantung koroner lebih sering terjadi dan menyebabkan kematian daripada kanker.
Penyakit jantung koroner muncul dengan gejala yang berbeda-beda sehingga Ladies mungkin tidak mengenalinya. Anggapan bahwa penyakit jantung koroner lebih sering menyerang kaum laki-laki juga membuat kita menjadi kurang waspada terhadap gejala yang muncul.
Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan jantung ketika Ladies mengalami menopause, yuk, kita simak empat info penting ini!

1. Risiko Penyakit Jantung pada Menopause

Menurut healthcare.utah.edu, ketika seorang ladies mencapai usia 45 tahun, kemungkinan terkena penyakit jantung meningkat sekitar 50%.  Sebetulnya, hubungan antara pertambahan usia dan risiko terkena penyakit jantung koroner belum jelas. Namun, turunnya kadar hormon estrogen dan metabolisme tubuh yang kian melambat dianggap menjadi penyebabnya.
Meningkatnya tekanan darah dan kolesterol jahat (LDL) serta turun atau menetapnya angka kolesterol baik (HDL) diyakini sebagai faktor utama yang menyebabkan risiko penyakit jantung koroner pada masa menopause menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, tetap jaga kesehatan dan gaya hidup sehat setelah memasuki masa perimenopause, ya, Ladies.

2. Faktor Risiko

Overweight  atau obesitas yang dialami sejak sebelum memasuki masa perimenopause merupakan faktor risiko terbesar. Faktor risiko di urutan berikutnya adalah kebiasaan merokok dan minum alkohol, penyakit diabetes, dan riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.

3. Gejala dan Tanda yang Muncul

Banyak penderita yang melaporkan bahwa rasa sakit di dada yang datang tiba-tiba merupakan gejala umum penyakit jantung koroner. Namun, mereka menganggap enteng gejala dan tanda lain yang muncul.
Gejala lain dari penyakit jantung koroner yang harus diwaspadai adalah:
– pusing mendadak ataupun yang sudah dirasakan sejak lama dan memburuk;
– dada terasa sesak, nyeri, dan seperti tertekan benda berat selama beberapa menit;
– sulit bernapas atau sesak napas;
– nyeri pada lengan, tengkuk, dan/atau punggung bawah;
– tiba-tiba merasa mual hingga muntah;
– sulit tidur; serta
– muncul keringat dingin tanpa ada gejala sebelumnya.

4. Cara Mencegah

Bagaimana pun, mencegah tetap lebih baik daripada mengobati. Meskipun tidak memiliki faktor risiko yang telah disebutkan di atas, Ladies dapat mengurangi gejala dan mencegah penyakit jantung dengan memperbaiki gaya hidup sehari-hari menjadi lebih sehat. Beberapa gaya hidup sehat berikut ini dicoba, ya.

a. Tidak Merokok

Menjadi perokok pasif saja harus dihindari, apalagi menjadi perokok aktif. Seseorang yang merokok di tempat umum akan menyebabkan banyak orang menjadi perokok pasif.

b. Melakukan Latihan Kebugaran

Lakukan latihan kebugaran minimal 30 menit sehari. Banyak latihan kebugaran yang dapat dipilih, misalnya berjalan kaki dilanjutkan dengan berkebun atau merawat koleksi bunga di taman. Alternatif lainnya adalah berenang.

c. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal

Berat badan ideal dapat diukur dengan rumus BMI = kg/m2. Apabila hasilnya berada pada angka 17–23, berat badan Ladies telah ideal. Jika berat badan melebihi angka itu, Ladies dikategorikan overweight (kegemukan) dan obesitas.

d. Rutin Mengecek Tekanan Darah, Kadar Gula Darah, dan Kolesterol

Langkah ini dilakukan agar kenaikan pada salah satu indikator tersebut bisa segera diketahui. Dengan demikian, kita dapat segera berkonsultasi kepada dokter.

e. Tidak Mengonsumsi Alkohol

Bagi Ladies yang beragama Islam, minuman beralkohol adalah haram. Jika Ladies terbiasa mengonsumsinya, segera hentikan kebiasaan tersebut, ya.

f. Memperbaiki Pola Makan

Diet yang sehat akan menunjang kesehatan secara umum. Jika Ladies bermasalah dengan pola makan, berkonsultasilah dengan dokter dan ahli gizi untuk mendapatkan saran dan nasihat mengenai pola makan yang paling tepat.
Ancaman serangan penyakit memang meningkat selama masa perimenopause, menopause, dan pascamenopause. Gaya hidup yang baik dan pikiran yang optimis adalah kunci agar kita tetap bisa menjalani masa tua dengan sehat.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami