Joeragan artikel

Rahasia Di Balik Idah Wanita Setelah Bercerai

Halo, Smart Ladies! Memiliki keluarga sakinah mawaddah warrohmah idam setiap insan. Banyak cara yang dilakukan agar keluarga tetap harmonis, saling memahami satu sama lain, mengalah jika pasangan sedang emosi, membina komunikasi yang baik, dan lain sebagainya.

Namun, pada kasus lain banyak juga rumah tangga yang harus berakhir dengan perceraian, baik ditinggal meninggal maupun bermacam alasan. Sungguh, perceraian tidak dilarang dalam Islam, tetapi perbuatan tersebut dibenci Allah.

Saat perceraian atau perpisahan terjadi, dalam ajaran Islam wanita memiliki idah sesuai kondisinya. Idah adalah masa tunggu wanita setelah bercerai sebelum membuka lagi lelaki lain menjadi pendamping hidupnya. Idah bagi wanita ditalak suami dan sudah digauli adalah tiga kali suci dari haid. Idah wanita disebabkan meninggalnya suami dan sudah digauli adalah empat bulan sepuluh hari, sedangkan jika kondisi istri sedang hamil, masa tunggunya sampai melahirkan.


Taukah Ladies, tujuan Islam memberlakukan idah bagi wanita adalah untuk memelihara kesucian serta meninggikan martabat wanita. Selain itu, Robert Guilhem, pakar genetika Nasrani, mengungkapkan hasil penelitiannya bahwa saat berhubungan suami istri, seorang pria meninggalkan rekam jejak pada tubuh wanita. Rekam jejak pada tubuh wanita akan memudar sebanyak 25% sampai 30% dalam waktu satu bulan dan akan bersih total dalam waktu tiga bulan.

Beliau meneliti muslimah di perkampungan Afrika dan Amerika. Hasil penelitiannya mengungkapkan setiap muslimah memiliki satu rekam jejak pada tubuh mereka yaitu, pasangan sah mereka sendiri. Dilain waktu, Robert meneliti wanita nonmuslim di perkampungan Eropa dan Amerika. Hasilnya menunjukkan bahwa rekam jejak yang menempel rata-rata lebih dari satu, bisa dua, tiga bahkan empat. Robert pun mencoba meneliti rekam jejak di tubuh istrinya. Hasilnya sangat mengejutkan, pada tubuh istrinya terdapat tiga rekam jejak, satu sidik jari miliknya dan dua sidik jari orang lain.


Ladies, dari dapat dipahami bahwa ketika Tuhan memberlakukan aturan bagi umat-Nya, tentu ada tujuan dan maksud yang baik untuk umatNya. Hendaklah kita taat terhadao ajaran agama dan jauhi larangannya.

Sumber gambar utama : dream.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami