Joeragan artikel

Perjuangan Ibu Rumah Tangga yang Mempunyai Jiwa Pembelajar yang Kuat

Hai, Smart Ladies!

Ibu adalah sosok manusia yang mulia. Kehadirannya dalam keluarga membawa kehangatan bagi anggota keluarga. Dia selalu ada buat suami dan anak-anaknya dalam suka dan duka. Seberat apa pun tanggung jawab pekerjaan dalam keluarga, dia tidak pernah mengeluh. Dia sangat kuat, sabar, dan penuh kasih sayang demi meraih sebuah kebahagiaan. Seperti halnya Anik Widyastuti.

Menjadi Guru Les Privat

Anik Widyastuti adalah seorang ibu rumah tangga kelahiran Wonogiri, 5 April 1980, anak pertama dari tiga bersaudara. Pendidikan terakhirnya S-1 Jurusan Satra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta. Setelah menyelesaikan kuliah, pada tahun 2006, dia menjadi guru les privat siswa kelas 1— 4 SD. Pelaksanaan les dua hingga tiga kali dalam satu minggu di rumah masing-masing siswa.

Respons orang tua sangat baik sekali bahkan tidak jarang menjamu dengan makanan istimewa. Jarak dari rumah sampai ke tempat les antara 1 sampai 10 km. Anik menempuhnya dengan sepeda motor. Meskipun sangat jauh, dia bahagia karena dia menganggap bahwa mengunjungi rumah siswa menjadi sarana bersilaturrahmi yang menyenangkan, setiap hari dia dapat berkunjung ke tempat yang berbeda.

Mengajar di TK Ar-Ridho Surakarta

Selain menjadi guru les privat, dia juga mengajar TK di KB/TK Ar-Ridho Surakarta yang jarak tempuhnya lebih jauh lagi dari rumah, sekitar 15 km. Namun, jarak jauh bukan halangan baginya untuk mengajar. Dia mendapat suasana ceria setiap hari karena bertemu dengan anak-anak yang selalu bertingkah lucu dan menggemaskan. Meskipun terkadang ada beberapa kendala ketika ada anak yang mengambek dan menangis tidak bisa ditenangkan. Hal itu yang terkadang membuatnya gugup karena kelas jadi kurang kondisional dan anak yang lain menjadi kurang perhatian. Dia mengajar di TK tersebut sampai tahun 2010.

Mengajar di Kelompok Bermain Fathimah Azzahra

Setelah menikah, dia pindah domisili di Kota Tuban mengikuti suaminya dan  mempunyai dua orang anak berusia sepuluh dan empat  tahun. Setelah menetap di Tuban selama satu tahun, dia mendapat tawaran mengajar di Kelompok Bermain Fathimah Azzahra. Dia mengajar di sana selama empat tahun sampai akhirnya keluar setelah anak keduanya lahir dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya dengan alasan tidak ada yang menjaga anak-anak. Dia tidak bisa tenang ketika harus meninggalkan buah hatinya, apalagi anak kedua masih balita yang masih harus mendapatkan pengasuhan ekstra dari ibunya.

Menjadi Ibu Rumah Tangga Seutuhnya

Saat dia memutuskan resign menjadi guru, respons suaminya juga sangat baik. Suami mendukung dan menghargai apa yang menjadi keputusan istrinya selama itu untuk kebaikan. Dengan begitu, dia bisa mengawasi anak-anak secara langsung tanpa harus mendelegasikan kepada orang lain.

Meskipun terkadang banyak orang memandang sebelah mata dengan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya karena mungkin ada yang menganggap dia tidak berkarier. Kegiatannya di rumah saja ataupun anggapan-anggapan lain, tetapi dia tetap bahagia. Anik bisa memberikan waktu lebih banyak bersama anak-anak, mendampingi mereka dari bangun tidur sampai tidur kembali dan bisa melayani suami secara utuh tanpa melewatkan satu hal pun dalam keluarga.

Saat kebosanan melanda karena kesehariannya harus tinggal di rumah, dia selalu mencari cara untuk bisa selalu bahagia. Hal yang dilakukannya seperti mengajak anak-anak bermain, mengajak mereka jalan-jalan sebentar di halaman, silaturahmi ke rumah saudara, ataupun sekadar belanja ke supermarket. Itu sudah mengembalikan semangatnya lagi.

Terkadang, untuk membuat anak-anaknya senang dia membacakan cerita, main ular tangga, main sepak bola kartu, dan main lempar tangkap balon karena anak-anak juga masih kecil-kecil jadi masih suka bermain-main.

Mulai Menulis

Tetap tinggal di rumah setiap hari tidak membuatnya berhenti untuk berkarya. Saat ini, dia terjun di dunia kepenulisan, yaitu menulis artikel yang diselenggarakan oleh Inscript Bussinesswoman University. Dia sangat antusias sekali mengikutinya. Dia termotivasi dengan Ummi Aleya, sosok tangguh dan sabar menjalani hidupnya dengan tanpa seorang suami, tetapi Ummi bisa menghidupi anak-anak sendirian dari menulis.

Semoga Allah Swt. selalu memberi kemudahan dan kelancaran atas cita-cita Anik untuk menjadi penulis hebat. Aamiin.

Itulah sekelumit kisah tentang Anik Widyastuti, seorang ibu rumah tangga yang tangguh dan sabar menghadapi kehidupannya dari masih bujang hingga menikah yang selalu mempunyai jiwa pembelajar yang kuat hingga kini.

Ladies, jika ingin mengenal sosok Anik Widyastuti lebih dekat bisa menghubunginya di Facebook https://www.facebook.com/vivaciouswidya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami