Joeragan artikel

Peri Pengabul Permohonan

Suara tangis anak kecil membuat Valeria sulit tidur. Sudah dua hari Tante Rumi menitipkan anak sulungnya yang bernama Nayla. Mendengar anak berusia enam tahun itu terus merengek merindukan ibunya dan enggan ditidurkan oleh sang bude, Valeria mencoba menghibur dengan membacakan dongeng tentang peri.

Keesokan paginya, Nayla tersenyum ceria bisa bermain seharian dengan Valeria karena ini akhir pekan. Saat bermain kejar-kejaran di samping rumah, Nayla berseru riang sambil menunjuk sebuah pohon, “Wah, ternyata di sini ada pohon peri, Kak!”

“Mana ada, Nay. Itu cuma pohon biasa. Pohon peri hanya ada di negara barat. Nama pohonnya hawthorn. Pohon ini saja enggak berduri seperti pohon peri,” jelas Valeria.

“Kok, pohon ini mirip banget sama pohon peri di buku dongeng yang Kakak bacakan semalam? Pokoknya aku mau di sini cari peri dan minta permohonan.” Nayla melipat tangan, lalu berjongkok menghadap pohon tersebut. Sementara, Valeria segera masuk rumah karena ibunya memanggil.

Tidak lama kemudian, Nayla berlari menuju rumah hingga sandal jepitnya putus. Dia takut dengan anjing tetangga yang tiba-tiba muncul. Valeria mencoba menenangkannya dan berkata bahwa anjing tetangga tidak galak.

Esok harinya, Nayla bermain sendiri di pohon tersebut sambil menunggu Valeria pulang sekolah. Gadis itu tersentak melihat sosok peri kecil cantik yang menyapa dan mengajaknya bermain.

“Wah, kamu benar-benar peri! Ayo, kita bermain. Apa aku juga bisa meminta permohonan?” seru Nayla antusias.

Peri itu mengangguk. Mereka bermain bersama hingga Nayla lelah. Sebelum berpisah, Nayla memohon sandal baru pada sang peri.

“Pulanglah. Akan ada sandal jepit cantik menantimu di kamar,” ucap peri itu tersenyum.

Sementara itu, Valeria yang kasihan mengetahui sandal sepupunya rusak, sengaja membeli sepasang sandal jepit berwarna pink di toko saat pulang sekolah. Dia meletakkan sandal di kamar Nayla, kemudian kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

Nayla sontak berseru riang melihat ada sandal baru di kamarnya. Dia bercerita pada Valeria bahwa peri baik hati telah mengabulkan permintaannya. Valeria hanya tersenyum melihat kelucuan dan imajinasi tinggi sepupunya.

Hari berikutnya, setelah bermain dengan peri, Nayla yang merindukan ikan bakar buatan ibunya, meminta kepada peri agar bisa makan malam dengan ikan bakar. Di samping itu, ayah Valeria pulang dari memancing dan mendapatkan banyak ikan. Keluarga itu pun langsung membakar ikan tersebut untuk makan malam.

Lagi-lagi Nayla bercerita bahwa peri telah mengabulkan permohonannya. Valeria tersenyum dan menganggap semua hanya kebetulan.

Hari ketiga, Nayla bermain bersama peri, kemudian meminta permohonan lagi. Peri berkata bahwa dia hanya bisa mengabulkan tiga permohonan. Nayla pun menggangguk paham, lalu mengucapkan permintaannya.

Setelah berpisah dengan peri dan pulang, Nayla menemukan bandana pita berwarna pelangi sesuai permintaannya di depan rumah. Gadis itu sangat menginginkan bandana tersebut karena banyak teman memilikinya. Dia bersorak riang dan menunjukkan kepada Valeria bahwa peri mengabulkan permohonan terakhirnya.

Valeria mengernyit melihat bandana tersebut. “Dari mana Nayla mendapat bandana itu? Benarkah peri yang mengabulkannya? Jika benar ada peri pengabul permohonan, besok akan kucari untuk meminta permohonan.”

Di malam hari, anak tetangga yang memelihara anjing sedang sibuk mencari bandana kesayangannya. Ternyata anjing tersebut menggigit bandana milik sang majikan dan membawanya keluar rumah hingga ditemukan oleh Nayla.

 

Indramayu, 22 Juli 2021
Penulis : Nita Yunsa

#ajangfikminJoeraganArtikel2021
#Day11
#TemaPohonPeri

Editor : Rizky Amallia Eshi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami