Joeragan artikel

Pentingnya Literasi Finansial untuk Anak

Hai, Smart Ladies! Pentingkah literasi finansial untuk anak? Apakah anak tidak jadi tambah pusing, sehari-hari harus belajar di sekolah, masih ditambah harus mengerti tentang finansial.
Finansial bukannya urusan ahli ekonomi, ya?

Ladies, ternyata literasi finansial merupakan salah satu dari enam literasi dasar yang disepakati di Forum Ekonomi Dunia. Lengkapnya enam literasi tersebut adalah literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan negarawan.

Literasi finansial nantinya bukan hanya berhubungan dengan cara mengelola keuangan, seperti pendapatan dan pengeluaran. Namun, juga pengetahuan sehari-hari tentang berbagai produk keuangan yang mudah dipahami oleh anak.

Apa itu Literasi Finansial

Dirangkum dari Modul Literasi Finansial di Sekolah Dasar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, tahun 2021, dijelaskan bahwa literasi finansial memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumber daya keuangan secara efektif untuk kesejahteraan hidup sekaligus kebutuhan dasar bagi setiap orang.

Literasi finansial juga mengajarkan untuk memahami, mencari solusi, dan membuat keputusan yang tepat dalam masalah keuangan.
Penerapan literasi finansial berguna untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas. Keterampilan, seperti cara mengelola uang secara efektif, pembentukan anggaran yang baik, mengendalikan tabungan dan pinjaman, serta investasi.

Literasi finansial harus diajarkan dan dimiliki anak agar dapat mengelola keuangannya dengan tepat dan berguna. Jika anak sudah memiliki dan mampu menerapkan literasi finansial dengan baik, berbagai aspek kehidupannya akan lebih baik juga pada masa mendatang.

Apa Saja Literasi Finansial untuk Anak

Ladies, mau tahu apa saja yang perlu diajarkan pada anak agar mereka melek finansial?
Simak penjelasan berikut ini.

1-Libatkan Anak Pada Kegiatan yang Berkaitan Dengan Finansial

Anak sejak dini perlu dilibatkan mengerti penggunaan uang dengan cara mengajak berbelanja ke pasar, ke warung, ke toko, dan lain-lain. Arahkan untuk cermat memilih barang dan berperilaku tidak boros karena anak adalah peniru ulung orang tuanya. Orang tua boros, hampir dipastikan anak-anak akan menjadi boros pula.

2-Mendorong Anak Mengelola Keuangan Sendiri

Misalnya, anak mendapatkan uang jajan harian, ajarkan untuk tetap hemat. Membawa bekal dari rumah agar tidak perlu jajan. Dengan demikian, uang jajan bisa ditabung. Bila mendapat hadiah lebaran atau angpau, biarkan anak mengelola keuangannya sendiri.
Mengajarkan anak investasi tidak ada salahnya. Misalnya, uang hasil hadiah dibelikan buku bukan mainan, adalah contoh investasi pada produk yang bermanfaat.

Ada anak-anak yang sejak sekolah dasar mempunyai jiwa entrepreneur, tidak malu untuk menjual hasil karya atau kuliner buatan sendiri ke teman-teman. Pupuk jiwa wirausaha tersebut dengan mengajarkannya pencatatan keuangan sederhana.

3-Menerapkan Gaya Hidup Proporsional

Ajarkan anak untuk hidup secukupnya, tidak berlebih dan tidak kekurangan. Justru, bila ada kelebihan ajarkan untuk dermawan dan berbagi ke orang lain. Namun, bila kekurangan harus diajarkan untuk kreatif berwirausaha.

Nah, Smart Ladies, itu adalah sebagian kecil dari upaya kita mengajarkan anak untuk menguasai literasi finansial. Dengan demikian, mereka nanti setelah dewasa akan menjadi pribadi yang tangguh tidak terjebak atau tertipu oleh kejahatan finansial yang semakin canggih.
Anak yang tangguh akan menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh pula, bukan?

Editor: Haeriah Syamsuddin

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami