Joeragan artikel

Pengawasan Anak Ketika Tinggal Berjauhan

Hai, Smart Ladies. Bagaimana kabar hari ini? Semoga semua dalam keadaan sehat. Smart Ladies, ada yang saat ini bekerja di luar rumah? Di luar kota atau bahkan di luar negeri? Seperti saya yang saat ini ada di negara Taiwan bekerja sebagai care taker atau perawat khusus orang lanjut usia.

Bekerja jauh dari keluarga bukan hal yang mudah. Terutama meninggalkan anak-anak. Hal terberat yang dirasakan  seorang ibu adalah ketika dia tidak bisa mendampingi putra putrinya setiap saat. Mungkin saat ini banyak perempuan Indonesia yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia di beberapa negara. Meninggalkan keluarga untuk mengais rejeki di negeri orang.

Smart ladies, sejauh apa pun keberadaan ibu, kewajiban untuk mendidik anak-anaknya tidak bisa begitu saja terabaikan. Ibu tetap sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya. Bagaimana caranya agar anak tetap mendapatkan haknya dari ibu yang bekerja jauh dari rumah?

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para ibu yang akan dan sedang berjauhan dengan keluarga.

1. Komunikasi Rutin

Tidak harus telepon, bisa juga chat, inbox atau sekedar sms untuk menanyakan kabar, menyapa ketika pagi hari, siang ketika pulang sekolah atau malam menemani belajar.


2. Tanyakan Kegiatan Hari Itu

Ajak anak bercerita apa  saja tentang sekolah, teman, pelajaran atau hal yang saat itu sedang menjadi topik. Pancing untuk selalu bercerita tentang apa saja. Tujuannya agar mereka lebih terbuka dengan kita.


3. Tetap Memantau Anak

Simpan nomor telepon wali kelas, guru, teman dekat atau sahabat anak kita. Kalau diperlukan simpan juga nomor telepon orang tua sahabat atau teman-teman anak kita.

Bila anak kita tinggal di kos-kosan, usahakan kita tahu betul lingkungan tempat kosnya. Simpan nomor telepon pemilik kos. Cek siapa yang menjadi teman sekamar anak kita. Pilih tempat kos yang tidak menerima penghuni campuran. Putra atau putri saja.


4. Ingatkan Anak Tentang Ibadah

Jangan lupa untuk senantiasa mengingatkan buah hati untuk melakukan ibadah. Salat wajib, bacaan Alquran, hafalan Alquran, puasa sunah, salat sunah, hingga sedekah rutin. Ajarkan anak disiplin dan berbagi.  


5. Beri Dukungan dan Batasan yang Jelas

Support apa pun yang dilakukan buah hati. Jangan mencela, tunjukkan  apa pun hasilnya kita akan selalu mendukung dengan tetap memberi dorongan agar anak mau berusaha lebih keras lagi. Beri hadiah bila prestasi yang mereka raih sangat bagus dan memuaskan. Bila perlu tanyakan apa maunya.

Minta bantuan orang terdekat yang ada di sekitar anak kita untuk mengawasi anak. Katakan bila melihat ada yang tidak beres, agar segera menyampaikan pada kita. Jangan berikan gawai pada anak di bawah umur. Berikan pengertian pada anak akan ada masanya kita memberikan mereka gawai.

Ini adalah tips yang saya dan suami lakukan untuk mengawasi ketiga putra putri kami. Alhamdulillah walau kami berjauhan tapi mereka selalu berprestasi. Baik di bidang akademis maupun non akademis.

Seiring bertambahnya kegiatan sekolah dan di luar sekolah, intensitas hubungan telepon kami memang berkurang. Namun kami selalu memberi kabar baik lewat sms ataupun chatting.  

Tetap jaga komunikasi dengan keluarga di mana pun kita berada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami