Joeragan artikel

Cintaku kepada Bahasa Indonesia Menjadikan Mimpiku Terwujud

Patuh pada Orang Tua dan Keberkahan Berkarier

Hai, Smart Ladies!

Tak pernah terlintas dalam benaknya untuk menjadi seorang guru PAUD, tetapi langkahnya dalam menapaki karier sangatlah gigih. Berusaha sekuat tenaga mencintai pekerjaan menjadi seorang guru TK yang semula ia ragukan. Jangankan untuk mengajar anak-anak, mendengar anak-anak menangis pun awalnya ia tidak menyukainya.

Mbak Wien, nama panggilannya. Ia begitu patuh pada kedua orang tuanya.ย  Saat hasratnya untuk melanjutkan pendidikan selepas SMA harus tertunda karena masih ada dua kakaknya yang masih kuliah dan menjadi tanggungan kedua orang tua. Program studi guru paud diambilnya sembari bekerja menjadi pengajar di TK Aissyiyah. Dari sini ia mulai menyukai pekerjaannya menjadi guru TK, merasa enjoy bersama anak-anak hingga menjadikannya guru favorit pada saat itu.

Pada tahun 2003, ia ingin merasakan suasana baru hingga ia hijrah ke Boyolali, Jawa Tengah. Di sinilah ia bertemu dengan jodohnya dan menikah di tahun 2004. Saat anak keduanya lahir,ia resign dari tempatnya bekerja, yaitu TK Simo. Namun, saat anak keduanya sudah berusia 6 bulan, pihak Yayasan TK Al Falah memintanya untuk bergabung bersama.

Kejadian yang sama terulang saat ia sudah memiliki anak yang keempat, sempat berhenti dari tempat kerja atas permintaan suami, kemudian bekerja kembali karena pihak yayasan memintanya untuk bergabung. Meskipun sempat bernegoisasi yang cukup lama untuk mendapatkan izin bekerja kembali dari suami tercinta.

Kemudahan-kemudahan mendapatkan pekerjaan inilah yang meyakinkan langkah bahwa mematuhi suami dan orang tua di awal karier akan selalu mendapat rida dalam setiap perjalanannya. Saat orang lain harus bersusah payah mencari pekerjaan, tetapi Mbak Wien justru selalu diminta untuk bergabung bekerja dalam berbagai kesempatan bersama sebuah yayasan di mana pun ia berada.

Pada tahun 2013, Mbak Wien diajak bergabung dalam tim penulis sebuah majalah peraga untuk anak TK. Banyak pengalaman menarik yang ia dapatkan selama menjadi penulis majalah Cermai ini, bisa berkenalan dengan teman seprofesi dari daerah lain, mendapatkan sharing program pembelajaran dan banyak belajar tentang dunia kepenulisan. Yang pasti ia merasa bahagia bisa memberikan banyak manfaatย  untuk umat, terutama meringankan tugas para guru PAUD.

Adapun ketika ditanyakan kepadanya tentang duka dalam mengajar anak usia dini, dijawabnya dengan ringan, intinya harus ekstra sabar. Terkadang, menemukan anak yang susah diberi pengertian, yang mau enaknya sendiri. Bahkan ada anak yang sulit diajak berkomunikasi dan hanya diam saja saat diajak bicara. Intinya hanya satu sabar. Salut buat Mbak Wien, di tengah kesibukannya mengajar anak-anak PAUD, juga harus pintar membagi waktu untuk menulis, terutama saat dikejar deadline, di situlah ia merasa, kemerungsung katanya. Yang kurang lebih artinya terburu-buru tanpa kejelasan alias gelisah tak menentu atau begitu tepatnya, ya.

Yuk, mari terus berkarya secara maksimal dengan kemampuan yang kita miliki, bukan hasil akhir yang menjadi tujuan, tetapi jalan berliku menuju pencapaian itulah makna sebuah perjuangan. Terhitung sebagai ikhtiar yang akan selalu diridai-Nya apabila kita mengerjakannya dengan hati ikhlas.

Semangat Mbak Wien, teruslah berkarya!

Semangat Mbak Wien, teruslah berkarya!

1 komentar untuk “Patuh pada Orang Tua dan Keberkahan Berkarier”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami