Halo, Smart Ladies!
Hingga saat ini, kepastian mengenai kapan berakhirnya pandemi masih belum jelas. Hal ini berimbas pada ketidakstabilan kondisi ekonomi. Beberapa negara diberitakan telah mengalami resesi dan belum menunjukkan tanda perbaikan, termasuk negara maju. Walaupun pemerintah masih bersikap optimis, tidak dimungkiri lagi bahwa resesi akan menjadi momok beberapa bulan ke depan.
Sayangnya, berdasarkan survei OJK, milenial yang merupakan pelaku ekonomi utama kurang menyadari hal ini. Hal ini disampaikan oleh Tirta Segara–Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen–melalui situs kompas.com. Sebagian dari mereka belum paham pentingnya berinvestasi dan cenderung bersikap konsumtif, padahal mereka merupakan aset bangsa yang menjadi ujung tombak masa depan ekonomi bangsa.
Lalu, apa saja hal yang perlu milenial ketahui agar cerdas mengelola keuangan, terutama di masa pandemi ini? Berikut uraiannya.
-
Meningkatkan Besaran Dana Darurat
Dana darurat adalah dana yang dapat digunakan pada saat genting, seperti saat pemasukan berkurang atau tidak sama sekali. Umumnya, jumlah dana darurat yang harus disiapkan adalah sebesar tiga kali pengeluaran wajib setiap bulan. Sehubungan dengan adanya pandemi dan perkiraan resesi, besaran dana darurat disarankan untuk ditingkatkan menjadi enam kali pengeluaran wajib setiap bulan.
-
Menunda Pembelian Barang yang Bersifat Tersier
Sikap milenial yang mudah mengikuti tren, seperti kecenderungan membeli barang yang sifatnya tersier, terkadang membawa dampak negatif bagi keuangan. Pada masa pandemi ini, hendaknya pembelian barang-barang tersebut ditunda dahulu sampai pertumbuhan ekonomi mulai positif. Hal ini juga bermanfaat untuk mengurangi sifat konsumtif.
-
Tidak Mengambil Kredit
Pertumbuhan kredit sebenarnya merupakan bagian dari parameter pertumbuhan ekonomi. Namun, mengambil kredit di masa pandemi adalah hal yang terlalu berisiko, apalagi kredit yang bersifat konsumtif. Oleh karena itu, milenial yang sedang bersemangat mengembangkan usaha sebaiknya berpikir matang bila ingin mengajukan kredit ke bank.
-
Hati-Hati Memilih Investasi
Tergoda dengan keuntungan tinggi biasanya menjadi alasan seseorang untuk berinvestasi. Berdasarkan informasi dari Tirta Segara, hingga 3 Juli 2020, OJK telah menutup ribuan investasi ilegal yang banyak dijalankan melalui media sosial. Biasanya, kaum milenial menjadi korban investasi akibat terbujuk rayuan influencer yang menjadi idolanya. Tetaplah waspada apabila ada ajakan investasi dengan keuntungan yang tidak masuk akal. Berkonsultasilah dengan para pakar sebelum berinvestasi.
-
Membuka Usaha yang Sifatnya ‘Low Risk Fast Return’
Milenial saat ini sangat kreatif, apalagi ditunjang dengan fasilitas tekonologi yang mumpuni. Namun, sesungguhnya tidak mudah memulai usaha, terutama di masa pandemi. Memilih usaha yang risikonya kecil, tetapi cepat mendatangkan keuntungan merupakan cara yang tepat. Contohnya adalah usaha pemenuhan kebutuhan pokok, menjadi reseller, atau usaha berbentuk jasa.
Demikian 5 hal yang perlu diketahui milenial agar cerdas mengelola keuangan, terutama selama masa pandemi ini. Hal terpenting dalam mengelola keuangan adalah kesabaran untuk menahan diri agar tidak membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak penting. Semoga bermanfaat!