Hai, Smart Ladies!
Kota Solo, indentik dengan kebudayaan Jawa, salah satunya adalah batik. Di Solo ada sebuah museum yang khusus mengoleksi berbagai jenis batik, yaitu Museum Batik Danar Hadi.
Museum Batik Danar Hadi didirikan oleh H. Santosa Doellah, pemilik perusahaan batik PT Danar Hadi Solo, bersama istrinya, Hj. Danarsih Santosa, pada tahun 1967. Nama Danar Hadi diambil dari gabungan dari dua nama, Danarsih dan H. Hadipriyono (ayah Danarsih).
Melestarikan Seni Batik
Pendirian museum ini dilatarbelakangi keprihatinan dan obsesi bapak H. Santosa terhadap pelestarian dan pengembangan seni batik. Berdirinya Museum Batik Danar Hadi memiliki tiga tujuan utama, yaitu melestarikan dan mengembangkan seni batik, menambah sarana pendidikan, dan obyek wisata di Kota Solo.
Museum Batik Danar Hadi terletak di Jalan Brigjen Slamet Riyadi 261-263 Solo, tepatnya di dalam kompleks Dalem Wuryaningratan. Bangunan ini beraksitektur Jawa kuno yang dibangun pada abad XIX (kira-kira tahun 1890) oleh arsitek Belanda. Meskipun bernuansa Eropa, tata ruangnya tetap mengikuti konsep rumah adat Jawa.

Sembilan Jenis Batik
Ruangan museum dibagi sebelas bagian untuk memajang sembilan jenis koleksi batik sesuai tema museum, yaitu โBatik Pengaruh Zaman dan Lingkunganโ. Sembilan jenis batik tersebut adalah batik Belanda, batik Djawa Hokokai, batik Pengaruh India, batik Kraton, batik Pengaruh Kraton, batik Sudagaran, batik Petani, batik Indonesia, dan batik Danar Hadi.

Museum Batik Danar Hadi tercatat di MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. Lebih dari 10.000 lembar. batik tersimpan dalam museum ini, dengan masa pembuatan antara tahun 1840 sampai 1910. Sebanyak 1.500 potong di antaranya langsung diperoleh dari koleksi pribadi seorang kurator Museum Troupen, Belanda. Karena jumlah kainnya sangat banyak, maka dipajang secara bergantian. Setiap tujuh sampai sembilan bulan sekali, koleksi pajangan diganti.

Tak hanya memajang koleksi, Museum Danar Hadi pada saat-saat tertentu juga menggelar pelatihan membatik secara langsung. Para pengunjung dapat menyaksikan secara langsung proses pembuatan batik di ruangan besar yang terletak di belakang museum. Ratusan pekerja sibuk mengerjakan pembuatan batik dari awal sampai akhir, baik batik tulis maupun cap.
Saat berkunjung ke Museum Batik Danar Hadi, kita juga bisa mengunjungi ruang pamer yang menjual berbagai macam produk, dikenal dengan House of Danar Hadi. Terdapat juga restoran yang diberi nama Soga Resto. Kompleks bangunan ini memang disiapkan untuk tujuan wisata yang lengkap.

Sebagai informasi tambahan, jam operasional Museum Batik Danar Hadi buka mulai pukul 09.00โ16.30 WIB dengan harga tiket umum Rp35.000,00 dan pelajar Rp8.000,00. Yuk, lestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia.