Sebagai perempuan, kita pasti tahu bahwa salah satu kebutuhan yang paling penting adalah pembalut, bahkan sudah menjadi kebutuhan bulanan. Sejak tahun 1900, jenis pembalut atau alat penampung darah menstruasi mengalami banyak perubahan. Seiring perkembangan zaman, kini tersedia berbagai jenis pembalut, mulai dari tampon, reusable cloth (kain yang dapat digunakan kembali), maxi pad (bantalan), dan yang sekarang sedang tren adalah menstrual cup.
Jenis pembalut yang umumnya digunakan wanita Indonesia adalah maxi pad. Pembalut ini lebih nyaman dipakai karena mempunyai daya serap tinggi, harga terjangkau, dan mudah didapat. Sayangnya, pemakaian maxi pad tenyata berisiko pada kesehatan vagina dan lingkungan. Efek pemakaian pembalut yang hanya dipakai satu kali bisa menyebabkan iritasi, alergi, bahkan gangguan reproduksi.
Saat ini, muncul alternatif baru sebagai pengganti pembalut, salah satunya adalah menstrual cup atau cawan menstruasi. Ladies yang belum pernah tahu menstrual cup, yuk, simak ulasan berikut ini.
• Apa itu Mestrual Cup?
Menstrual cup adalah alat yang digunakan untuk menanpung darah menstruasi. Bentuknya seperti corong minyak berukuran kecil dan terbuat dari bahan silikon. Menstrual cup bisa digunakan berkali-kali, cukup dicuci setelah dipakai dan dapat bertahan hingga 10 tahun! Dengan begitu, alat ini dapat mengurangi jumlah sampah lingkungan di sekitar kita.
• Cara Pemakaian
Tidak seperti pembalut jenis maxi pad, cara memakai menstrual cup adalah dengan memasukkannya ke dalam vagina. Ada dua jenis ukuran yang tersedia, ukuran kecil digunakan untuk wanita yang masih gadis, sedangkan ukuran lebih besar digunakan untuk perempuan yang sudah pernah melahirkan atau aktif secara seksual. Jika masih bingung dengan cara memakainya, Ladies bisa langsung mencari di internet karena lumayan banyak perempuan yang menggunakan menstrual cup ini.
• Apakah Menstrual Cup Aman?
Banyak perempuan, terutama yang masih gadis, takut menggunakan mestrual cup yang dianggap akan memengaruhi selaput dara karena pemakaiannya yang dimasukkan pada vagina. Selaput dara berada di pinggiran vagina, sedangkan menstrual cup akan melewatinya, meski tidak merusak. Ini hal yang wajar, mengingat orang-orang masih menandai keperawanan dengan selaput dara.
• Bagaimana Perawatannya?
Perawatan menstrual cup hanya membutuhkan air untuk membersihkannya. Cukup lepas menstrual cup dan buang darah yang tertampung, lalu bilas dengan air. Jika perlu, bisa juga menggunakan sabun bayi. Mudah, bukan?
Mungkin Ladies merasa belum nyaman menggunakan menstrual cup karena cara memakainya yang ribet. Namun, dengan banyak berlatih dan membiasakan diri, lama kelamaan akan terbiasa. Dengan menggunakan menstrual cup, kita akan ikut berkontribusi menyelamatkan bumi dari limbah sampah. Memang, harganya lumayan mahal, tetapi jika dihitung-hitung, ternyata jadinya lebih hemat.
Bagaimana, Ladies, sudah siap menggunakan menstrual cup?