Mengenal Homeschooling dan Sekolah Alam sebagai Sekolah Formal

Hai, Smart Ladies. Apa kabar? Tahun ajaran baru sudah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu. Putra-putri kita mungkin sudah mendapatkan sekolah sesuai harapan dan terjamin masa depannya, baik sekolah formal maupun nonformal. Namun, Ladies yang masih mempunyai putra-putri balita mungkin sedang mencari sekolah dasar sebagai tempat melanjutkan pendidikan selepas taman kanak-kanak. JIka demikian, informasi dalam ulasan berikut patut disimak.

Antara Sekolah Formal dan Nonformal

Mengingat kembali sejarah pendidikan dasar di tanah air, dahulu, sekolah (lembaga pendidikan) formal hanya ada dua, yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi.
Sekolah negeri adalah sekolah yang didirikan dan diselenggarakan oleh pemerintah, termasuk prasarana dan sarana sekolah. Begitu pula guru-guru hingga kepala sekolah mereka biasanya ASN yang diangkat oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

Sedangkan sekolah swasta didirikan dan diselenggarakan oleh sebuah yayasan nirlaba. Ada sekolah swasta yang menggunakan kurikulum nasional yang diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Namun, ada juga yang mengadopsi kurikulum dari luar negeri.

Ladies, pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan juga secara terstruktur dan berjenjang. Contohnya adalah pesantren. Pesantren merupakan jalur pendidikan nonformal dengan sistem pendidikan berjenjang yang berorientasi pada pendidikan akhlak melalui pendalaman agama.

Contohnya adalah pesantren. Pesantren merupakan jalur pendidikan nonformal dengan sistem pendidikan berjenjang yang berorientasi pada pendidikan akhlak melalui pendalaman agama. Banyak orang tua mendaftarkan putra-putrinya ke pesantren setelah lulus Sekolah Dasar. Ada yang atas pilihan anak sendiri, ada pula yang atas pilihan orang tua.
Oleh pemerintah, alumni pesantren diakui kualitasnya dan disetarakan dengan pendidikan formal sehingga mereka pun bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Mengenal Homeschooling dan Sekolah Alam

Ladies, ada sekolah formal kemudian nonformal, lalu apakah ada lagi bentuk penyelenggaraan pendidikan di luar kedua hal tersebut? Ada, yaitu homeschooling dan sekolah alam.
Hal ini tidak sepenuhnya benar atau salah. Intinya, homeshooling adalah sekolah berbasis keluarga yang bisa diselenggarakan di rumah atau di mana saja sesuai kebutuhan anak.
Kurikulum homeschooling biasanya disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan anak, melibatkan orang tua sebagai guru atau mengundang guru khusus.
Meskipun demikian, homeschooling bukan memindahkan sekolah ke rumah dengan jam belajar dan urutan mata pelajaran seperti di sekolah.

Mata pelajaran yang diajarkan sesuai dengan minat dan kompetensi anak. Orang tua tidak perlu khawatir akan pengakuan lingkungan dan pemerintah. Sekarang, telah ada komunitasnya. Peserta homeschooling bisa mengkikuti ujian persamaan jika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.

Selain homeschooling, ada sekolah alam. Menurut para ahli, sekolah alam adalah sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta yang menggunakan sumber daya alam di lingkungan sekitar sekolah. Intinya, di sekolah alam anak-anak belajar lifeskill atau keterampilan sehari-hari sesuai dengan kemampuan mereka. Contohnya, berbelanja ke pasar, memasak, melakukan perjalanan dengan kereta api, belajar bercocok-tanam, dan lain-lain. Sekarang, sekolah-sekolah alam yang menggunakan kurikulum pemerintah dilengkapi pembelajaran tentang ketrampilan hidup mulai berdiri di beberapa kota.

Smart Ladies, ternyata ada pilihan sekolah selain sekolah negeri dan swasta. Dari ulasan di atas kita telah mengenal homeschooling dan sekolah alam sebagai sekolah formal.

 

Editor: Saheeda Noor

#maratonmenulisartikel

#joeraganartikel