Hai, Smart Ladies!
Apakah Ladies suka menggoreng makanan? Sebagian masakan membutuhkan minyak goreng, baik untuk menggoreng atau sekadar menumisnya. Selain merek, jenis minyak goreng juga ternyata bermacam-macam. Setiap jenisnya memiliki kandungan berbeda sehingga saat kita gunakan untuk menggoreng hasilnya pun berbeda.
Umumnya, kita menggoreng dengan menggunakan minyak kelapa atau kelapa sawit. Namun, ternyata tidak hanya dua jenis minyak tersebut. Berikut adalah 10 jenis minyak goreng yang bisa Ladies gunakan sesuai kebutuhan.
1. Minyak Kelapa
Jenis minyak ini paling umum kita gunakan untuk menggoreng. Ada dua jenis minyak kelapa, yaitu minyak kelapa dan kelapa sawit. Meski minyak kelapa membuat makanan lebih renyah, kandungan lemak jenuhnya relatif tinggi bisa menyebabkan kolesterol menumpuk.
Minyak kelapa menggunakan bahan kopra, yaitu mengeringkan daging buah yang dikeringkan, sedangkan minyak kelapa sawit terbuat dari kelapa sawit.
2. Minyak Zaitun
Minyak zaitun cocok bagi Ladies yang sedang melakukan diet karena kandungan lemak tak jenuhnya tidak sampai 80%.
Minyak jenis ini juga mengandung vitamin E dan K yang baik untuk kesehatan jantung. Karena titik didihnya cukup rendah, minyak zaitun hanya cocok untuk menumis atau dressing salad.
3. Minyak Kanola
Minyak kanola termasuk minyak nabati karena terbuat dari biji kanola. Minyak kanola memiliki kandungan lemak jenuh yang minim. Kandungan omega-3 yang tinggi membuat minyak ini jauh lebih sehat. Teksturnya cenderung lebih cair sehingga tidak memengaruhi rasa masakan.
Sayangnya, minyak kanola mempunyai titik didih yang tinggi sehingga tidak bisa dipanaskan dengan api besar.
Minyak kanola banyak kita temukan di Amerika sebagai penghasil utama biji kanola. Di Indonesia, minyak kanola baru tersedia di beberapa swalayan besar.
4. Minyak Wijen
Minyak wijen apabila kita gunakan untuk memasak akan membuat masakan terasa gurih, sedangkan apabila digunakan untuk memanggang, minyak ini akan menambah rasa pedas pada hidangan.
Minyak wijen mengandung asam phytate yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat menurunkan risiko kanker dan penyakit lainnya.
5. Minyak Biji Bunga Matahari
Minyak biji bunga matahari kaya vitamin E dan bagus untuk kesehatan kulit.
Namun, sebaiknya minyak biji bunga matahari tidak sering Ladies pakai karena mengandung lemak omega-6 yang bisa menyebabkan peradangan.
6. Minyak Biji Anggur
Selain ringan, minyak biji anggur ini tidak merusak rasa asli makanan sehingga banyak koki memakainya.
Namun, jangan memakai minyak biji anggur terlalu sering karena minyak ini mengandung lemak omega-6 yang dapat menimbulkan peradangan.
Minyak biji anggur sebaiknya kita gunakan untuk memanggang, bukan menggoreng makanan.
7. Minyak Alpukat
Tidak seperti minyak jenis lain yang dibuat dari biji, minyak alpukat terbuat dari krim. Minyak jenis ini memiliki sifat antiinflamasi sehingga dapat membantu mencegah kerusakan arteri, penyakit jantung, dan tekanan darah.
Sayangnya, minyak alpukat sulit ditemukan di Indonesia.
8. Minyak Jagung
Minyak jagung terbuat dari perasan biji jagung. Sering kali, orang mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak jagung karena kandungan asam lemak jenuhnya lebih rendah.
Ladies yang ingin menjaga kesehatan jantung sebaiknya beralih ke minyak jagung karena lebih menyehatkan. Minyak jagung juga kerap digunakan sebagai campuran bahan mayones.
9. Minyak Kedelai
Minyak kedelai banyak kita temukan di Asia Timur, seperti Cina dan Jepang. Minyak jenis ini kaya kandungan asam linoleat omega-3 dan asam linolenat omega-6.
Minyak ini dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner. Harganya pun relatif murah.
10. Minyak Kacang
Minyak kacang terbuat dari sangrai kacang hingga mengeluarkan minyak. Satu sendok minyak kacang mengandung 16 gram lemak takjenuh yang baik bagi kesehatan jantung.
Selain itu, kandungan vitamin E, mineral, dan antioksidannya dapat melawan radikal bebas. Sayangnya, saat memanaskan minyak kacang akan mengeluarkan rasa pahit sehingga kurang cocok untuk menggoreng.
Minyak jenis ini umumnya digunakan sebagai dressing salad.
Minyak kacang memiliki lemak jenuh lebih sedikit dibanding minyak kelapa atau kelapa sawit. Minyak ini beraroma kacang, warnanya pucat, dan bisa tahan terhadap panas tinggi.
Itulah beberapa jenis minyak yang biasa kita gunakan untuk memasak. Setiap jenis minyak mempunyai kandungan gizi dan manfaatnya masing-masing. Sebenarnya, yang menjadi masalah bukan jenis minyak, melainkan cara kita menggunakannya.
Sebagai contoh, untuk memanggang, sebaiknya kita memakai minyak biji anggur, sedangkan untuk menumis, lebih baik menggunakan minyak kanola.
Kalau Ladies ingin gorengan menjadi lebih sehat, sebaiknya gunakan minyak biji bunga matahari.