Joeragan artikel

Mengatasi Kejang Demam Pada Anak [Victoria_Watercolour/Pixabay.com]

Mengatasi Kejang Demam Pada Anak

Smart Ladies, pernahkah putra atau putri balita Ladies mengalami kejang ketika demam? Pasti hal itu membuat Ladies panik dan tidak tahu harus berbuat apa, kan? Langkah pertama yang perlu diketahui adalah kejang pada anak ada jenis kejang disertai demam dan kejang tanpa demam.

Ketika anak mengalami kejang, baik itu kejang demam maupun kejang tanpa demam, penampakannya mirip. Kondisi anak kejang akan mengalami tubuh kaku, mata melirik ke atas, kadang putihnya saja yang terlihat, kaki dan tangan kelojotan.
Kejang sendiri merupakan suatu kondisi gangguan aktivitas listrik di otak yang mengakibatkan gerakan tubuh tidak terkendali dan disertai dengan penurunan kesadaran.

Kejang demam atau step pada anak seringkali dipicu oleh demam karena suatu penyakit yang menyertai. Misalnya karena penyakit akibat virus atau penyakit lain yang mengakibatkan suhu tubuh meningkat.
Tidak semua anak rentan terhadap kejang demam, banyak penelitian yang menyebutkan adanya kecenderungan genetik kejang demam pada anak. Bisa dari gen ayah atau ibu yang memiliki histori kejang demam saat balitanya.

Timbulnya kejang demam pun tidak selalu berkaitan dengan demam tinggi hingga 40 derajat Celcius baru kejang. Ada anak-anak yang suhu tubuhnya 37,5 derajat Celcius pun sudah mengalami kejang demam. Itulah pentingnya menyediakan pengukur suhu tubuh di rumah, agar suhu tubuh anak terpantau bila demam dan segera mendapat penanganan.

Kejang demam sendiri muncul pada anak kira-kira usia 6 bulan hingga 6 tahun. Semakin besar anak dan semakin kuat tubuhnya, anak semakin jarang terserang kejang demam lagi. Kejang demam sering juga disebut kejang demam sederhana bila tidak disertai dengan komplikasi.

Ladies, di bawah ini penulis paparkan cara mencegah terjadinya kejang demam pada anak. Silahkan disimak!

1. Ukur suhu anak dan pantau terus perubahannya.
2. Beri obat penurun panas setiap 4 jam atau sesuai petunjuk dokter.
3. Kompres dengan lap hangat. Hindari mengompres dengan es karena akan menyebabkan anak menggigil.
4. Longgarkan bajunya agar nyaman.
5. Bila kakinya dingin pakaikan kaus kaki.

Nah, saat kondisi anak mengalami kejang demam, Ladies bisa lalukan hal berikut ini.

1. Baringkan anak balita di tempat tidur dan jangan menahan gerakan kejangnya.
2. Miringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat ke luar dan mencegah lidah menyumbat saluran pernapasan.
3. Bila perlu ambil sendok yang telah dibungkus kain untuk mencegah anak menggigit lidahnya.
4. Hitung durasi kejang deman dan perhatikan gerakan anak saat kejang.
5. Informasikan kejadian saat kejang ketika berkonsultasi dengan dokter.

Bila kejang demam berlangsung lebih dari 5 menit atau berulang dalam waktu pendek, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Kejang demam yang disertai komplikasi bisa terjadi akibat penyakit tertentu misalnya,
1. Epilepsi
2. Tumor otak
3. Meningitis
4. Ensefalitis
5. Cedera otak

Dokter akan melakukan pemeriksaan intensif dengan melakukan pemeriksaan lebih detail misalnya dengan EEG (Electroencephalography) yaitu memakai alat yang berfungsi untuk mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak. Atau melakukan MRI (Magnetic resonance imaging) yaitu pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio. Seringkali juga harus disertai dengan cek darah untuk mengetahui adanya virus tertentu yang menyerang anak sehingga pendapat pengobatan yang tepat.

Untuk kejang demam sederhana, artinya muncul kejang akibat demam saja, biasanya dokter akan memberikan obat pencegah kejang yang diresepkan atau bisa juga sebagai persediaan oleh keluarga di rumah. Sebagai antisipasi bila di kemudian hari anak demam dan untuk mencegah terjadinya kejang.

Semoga bermanfaat, ya, Ladies!

Editor : Ruvianty

#maratonmenulisartikel

#joeraganartikel

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami