Hai, Ladies!
Waktu bergulir dengan cepat, hari ini kita sudah memasuki bulan Agustus di tahun 2022. Bulan Agustus bagi masyarakat Indonesia adalah bulan Kemerdekaan.
Di bulan ini biasanya penuh dengan agenda dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia, baik di desa maupun di kota-kota besar.
Masyarakat bersuka cita merayakan hari Kemerdekaan dengan berbagai acara seperti berbagai jenis lomba ataupun pertunjukkan, namun keceriaan tersebut harus terhenti karena adanya pandemi.
Agustus ini adalah tahun ke tiga masyarakat kita merayakan Kemerdekaan dalam suasana pandemi sehingga terasa sepi dari hiruk pikuknya kegembiraan.
Tahun 2022 ini kita memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77 tahun, hal ini berarti kita sudah menikmati kemerdekaan selama 77 tahun.
Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini didapat melalui perjuangan yang panjang dengan pengorbanan jiwa dan raga dari para pejuang kita atas ridha Allah SWT.
Para pejuang saat itu hanya memiliki satu kata yang keluar dari mulut mereka dalam melawan para penjajah yaitu merdeka atau mati, dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah.
Kita menyadari bahwa kemerdekaan bangsa ini terlalu mahal karena lahir dari tetesan keringat, linangan air mata dan ceceran darah para pejuang.
Lalu bagaimana dengan kita Ladies? Bagaimana kita sebagai generasi penerus memaknai kemerdekaan?
Tugas kita sebagai generasi pelanjut tentunya harus menjaga kemerdekaan Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan cara:
– Dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-77 ini, kita jangan hanya melihat dari aspek seremonialnya saja, seperti melakukan berbagai kegiatan lomba-lomba yang dilakukan oleh masyarakat atau dengan mengikuti Upacara Bendera setiap tanggal tujuh belas. Tetapi kita perlu memaknai dan menghayati bagaimana kemerdekaan itu dapat diperoleh dengan susah payah dengan pengorbanan jiwa dan raga sehingga kita dapat memiliki rasa empati dan dapat menghargai pengorbanan yang dilakukan oleh pendahulu kita.
– Kita mengisi kemerdekaan dengan kerja yang positif demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Di era demokrasi dan reformasi saat ini banyak sekali persoalan yang melanda negeri ini, namun kita tidak boleh pesimis dan kehilangan semangat, harus optimis seperti optimisnya mereka para pejuang.
– Mengisi kemerdekaan dengan prestasi untuk membangun negara Republik Indonesia, termasuk menanamkan rasa nasionalisme setiap warga sebagai landasan dalam menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.
– Jadikan moment memperingati hari kemerdekaan ini sebagai introspeksi diri terhadap apa yang telah kita lakukan untuk bangsa ini,bukan memperdebatkan dan meributkan hal-hal yang tidak penting. Seyogyanya kita hilangkan sifat merasa paling pintar dan sifat egois baik individu maupun kelompok.
– Kita bisa melanjutkan semangat perjuangan dengan membangun negeri ini dalam kebersamaan, hampir bisa dipastikan bahwa pembangunan negeri ini tidak akan berhasil tanpa persatuan dan kesatuan yang dilandasi kebersamaan.
Bung Karno sebagai bapak Proklamator dalam suatu pidatonya pernah mengatakan bahwa negara ini bukan milik suatu golongan, Ras, Suku, Agama ataupun kelompok tetapi negara ini adalah milik kita bersama Bangsa Indonesia.
– Kita sebagai masyarakat generasi saat ini harus menghindari rasa curiga yang berlebihan, baik individu maupun kelompok yang dapat menimbulkan fitnah, menghindari provokasi dan tidak menyebarkan berita bohong (hoax) melalui media sosial, karena semua itu dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini.
Semoga kita semua bisa memaknai kemerdekaan ini sesuai dengan bidangnya masing-masing, sehingga masyarakat bisa membangun Indonesia dalam kebersamaan, karena hari ini esok dan seterusnya Merdeka dan NKRI adalah harga mati.
Jumlah kata: 527
Kurator/Editor : Dian Hendrawan