Joeragan artikel

Lamaran Keluarga Subroto

Aroma bebungaan memenuhi udara di ruang keluarga yang sangat mewah. Beberapa vas bunga yang terbuat dari kristal telah diisi bunga mawar, bunga sedap malam, dan bunga krisan. Wanginya menyebar di setiap sudut dan tengah ruangan yang menjadi tempat keluarga besar Harjanto berkumpul untuk sebuah acara penting hari itu.

Ifa membetulkan jilbab hijau yang dikenakannya. Mereka sedang menunggu keluarga besar Subroto datang untuk melamar.

Radit, putra keluarga Subroto, adalah pemuda kaya raya tetapi rendah hati. Tidak hanya itu, dia juga tampan dan selalu berbicara dengan santun. Sikapnya yang lembut tetapi tegas, telah meruntuhkan pertahanan hati Ifa.

Radit adalah lelaki yang mampu membuat Ifa kembali jatuh cinta dan melupakan semua kekecewaan. Radit telah begitu dalam merogoh saku hati Ifa dan menitipkan sebuah rasa tidak biasa di sana.

Hingga pada suatu ketika, keluarga Harjanto dan keluarga Subroto memutuskan untuk menyambung ikatan keluarga dengan menikahkan putra putri mereka.

Sejak diputuskan Radit akan melamar, hati Ifa menjadi tak karuan. Antara bahagia dan sedih. Entahlah! Ada rasa sedih menggeliat di sudut hatinya. Ifa yakin itu semua akibat ia terlalu cinta pada Radit. Bukankah cinta itu sering membingungkan?

Akhirnya, semalam Ifa mempersiapkan diri sebaik mungkin. Gamis hijau berenda bersama kerudung hijau pemberian ibu akan dikenakannya. Tidak lupa, dia juga menyemprotkan parfum beraroma melati yang lembut. Bagi Ifa, bagaimanapun situasinya, dia harus tampil sebaik mungkin. Bukankah cinta selalu membuat siapa saja yang disinggahinya menjadi selalu ingin sempurna di hadapan yang dicintai?

“Hei, melamun!”

Sebuah suara mengagetkan Ifa dan seketika lamunannya buyar. Dia tersenyum malu kepada wanita paruh baya yang sudah berada di belakangnya.

“Maafkan Ifa, Bu. Ifa terbawa suasana,” ujarnya setengah berbisik.

Wanita tersebut memandangnya sambil tersenyum dan berkata, “Ibu sangat bahagia, Ifa. Akhirnya Allah memudahkan semuanya. Harapan agar Radit bisa menjadi menantu keluarga ini akan segera terwujud. Paling tidak, lamaran hari ini akan menjadi awal kepastian yang baik.”

Ifa melihat ada bening menggenang di mata indah wanita tersebut. Begitu bahagia. Terlihat dari pancaran mata dan bahasa tubuhnya. Wanita yang masih terlihat cantik di usia senja itu mengusap ujung matanya yang basah.

Sejurus kemudian, tiga buah mobil memasuki halaman. Radit dan keluarga Subroto tiba. Perasaan Ifa makin tidak menentu. Terlihat Radit masuk ke ruangan. Lelaki itu semakin tampan dengan baju batik berwarna biru yang ia kenakan. Senyumnya mengembang seperti biasa. Memesona dan memabukkan.

Ifa melihat wanita di sebelahnya. Dia menatap Ifa sambil tersenyum. Menganggukkan kepalanya, memberi tanda.

Ifa bergegas berdiri dari duduknya. Melangkah ke sebuah kamar, membuka pintu dan berkata pada seseorang di dalam kamar itu.

“Aliya, keluarga Mas Radit sudah datang. Ibu meminta Aliya keluar menemui mereka.”

Gadis bernama Aliya itu tersenyum. Ia kemudian keluar kamar dan melangkah anggun ke ruang keluarga. Tubuhnya yang dibalut kebaya biru membuat kecantikannya semakin menonjol.

Sementara Ifa melangkah ke ruangan yang lain. Sebagai asisten rumah tangga di rumah ini, dia harus memastikan semua urusan belakang layar bisa terselesaikan dengan sempurna sesuai perintah Ibu Harjanto.

Ifa tersenyum hambar. Inilah cinta. Dia bisa menyinggahi hati siapa saja tanpa peduli status. Seperti cinta Radit yang menyinggahi hati Ifa walau harus ditelan sendiri oleh Ifa. Cinta yang tidak mungkin berbalas, apalagi berharap sebuah lamaran.

 

Editor : Rizky Amallia Eshi

#ajangfikminjoeraganartikel2021

#Day2

#lamaran

1 komentar untuk “Lamaran Keluarga Subroto”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami