Smart Ladies tengah memiliki buah hati dengan rentang usia 0 hingga 5 tahun? Pasti sangat menyita perhatian dan waktu, ya. Memang, usia balita, adalah masa penting bagi tumbuh kembang si kecil. Mereka sedang berada di fase mengeksplorasi lingkungan, super aktif, dan tidak bisa duduk diam dalam jangka waktu lama.
Tak jarang karena keterbatasan waktu juga tenaga, banyak orang tua yang mengambil jalan pintas. Mereka memilih menggunakan gawai sebagai alat bermain untuk balita. Tanpa disadari, anak dan orang tua tidak bisa lepas dari pengaruh benda kecil ini sehingga secara tidak langsung kita terjajah oleh gawai.
Padahal, fase usia 0-5 tahun, semua aspek dalam diri si kecil sedang berkembang. Dengan stimulus yang tepat, tumbuh kembang buah hati bisa dioptimalkan. Beda ceritanya kalau Ladies tidak lagi terbebas dari gawai. Benda kecil ini akan mencuri kemerdekaan si kecil untuk bertumbuh kembang secara maksimal.
Banyak permainan yang bisa dilakukan dan diberikan kepada si kecil agar gadget free, Ladies. Lebih baik, anak usia balita dimerdekakan dan dibebaskan dari gawai sebab, banyak aspek dalam diri si balita yang harus distimulasi. Bila sudah mengenal gawai, khawatirnya ada beberapa aspek yang kurang optimal bertumbuh kembang.
Apa saja permainan yang sesuai tahapan usia balita dan tidak tergantung dari gawai alias merdeka dari gawai?
Ladies bisa simak penjelasan berikut.
Usia 0-1 Tahun
Sebelum genap berusia satu tahun, otak si kecil berkembang dua kali lipat, Ladies. Ajarkan kepada buah hati permainan cilukba, ajak menyanyi, dan meniru tawa atau suaranya. Jenis permainan ini dapat membuat aspek bahasa dan sosioemosional si kecil berkembang optimal. Di fase ini, usahakan menunjukkan hal-hal baru secara nyata ketimbang hanya dari layar gawai.
Usia 1-2 Tahun
Saat mencapai usia 1 hingga 2 tahun, si kecil berada pada fase pengoptimalan fungsi pancaindra. Kenalkan dengan jenis permainan yang bisa membuatnya mengeksplorasi seluruh pancaindra. Ajak untuk mengenal bentuk, warna, dan bermain playdough. Permainan tersebut akan menstimulus fungsi indra penglihatan, peraba, dan pendengaran.
Usia 2-3 Tahun
Di usia ini, balita sedang mengembangkan kemampuan koordinasi dan berkomunikasi secara verbal. Bermain flashcard, lempar tangkap bola, atau menyusun balok, akan menstimulasi kemampuan berkoordinasi antara tangan, mata dan kesabaran. Ajarkan tentang kosakata sederhana seperti warna, bentuk, dan kata perintah sehari-hari.
Usia 3-4 Tahun
Anak usia 3 hingga 4 tahun sudah mulai bisa berkomunikasi dengan bahasa sederhana. Anak seusia ini sudah punya naluri bermain dengan teman-teman sebayanya. Ajarkan permainan berkelompok yang sederhana dan mudah dipahami. Ladies bisa mengajak buah hati untuk belajar mengancingkan baju, memakaikan baju untuk bonekanya, atau bermain sepeda bersama-sama.
Usia 4-5 Tahun
Pada tahapan usia ini, anak-anak biasanya sudah mulai masuk PAUD. Anak akan diajarkan cara bersosialisasi dengan teman dalam jumlah yang lebih banyak. Buah hati dengan rentang usia ini, sudah mulai bisa menikmati dunia anak bersama teman yang memiliki minat yang sama. Jadi, Ladies tak perlu khawatir kalau si kecil mulai pilih-pilih teman bermain.
Mengoptimalkan tumbuh kembang buah hati bisa dilakukan dengan banyak cara. Stimulasi ini bisa, kok, dikerjakan tanpa adanya gawai. Memang butuh usaha lebih keras, ya, Ladies. Namun, bila hasilnya sebanding dengan apa yang akan dipetik si kecil saat mereka besar, semuanya tidak akan sia-sia dilakukan. Yuk, mulai merdekakan anak-anak usia balita dari pengaruh gawai demi tumbuh kembang optimal.
Editor:
Sangat setuju, jangan sampai meninggalkan masa masa emas perkembangan anak di usia dini karena efeknya di masa depannya sangat besar.
Betul sekali, Bunda. Tugas kita sebagai orang tua yang mengoptimalkan masa emas perkembangan anak.
Terima kasih Bunda, sudah berkenan mampir 🙂