Hai, Ladies!
Menjadi seorang ibu menuntut kita untuk mempelajari cara mengatur keuangan keluarga. Setiap keluarga pasti memiliki tujuan dalam perencanaan keuangannya, baik untuk keperluan pendidikan, ibadah, liburan, maupun persiapan pensiun. Sebelum menentukan tujuan keuangan masa depan, sebaiknya Ladies pastikan terlebih dahulu kondisi kesehatan keuangan keluarga.
Sayangnya, sebagai manajer keuangan dalam keluarga, tidak semua perempuan pernah dibekali ilmu mendasar untuk memastikan kesehatan keuangan keluarga. Berkonsultasi dengan seorang financial planner tentunya bisa menjadi pilihan. Akan tetapi, ada sejumlah nominal yang pasti harus kita keluarkan. Solusi lainnya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan keuangan secara mandiri. Berikut beberapa hal yang bisa Ladies lakukan untuk memastikannya.
1. Pencatatan Cashflow
Secara sederhana, cashflow kita artikan sebagai aliran uang masuk dan keluar. Ladies harus mencatat besaran pendapatan dan pengeluaran. Pastikan untuk mencatat setiap pengeluaran sekecil apa pun dan jangan ada yang terlewat. Tujuan pencatatan ini adalah untuk mengetahui besar pengeluaran secara pasti. Tanpa pencatatan, Ladies tidak akan pernah tahu apakah ada over budgetting atau tidak, terutama pada pengeluaran yang bersifat konsumtif dan bukan merupakan pengeluaran utama. Dengan melakukan pencatatan, Ladies bisa mengatur pengeluaran yang harus dikurangi dan yang perlu ditambah. Pastikan juga Ladies tidak terjebak dalam latte factor, yaitu pengeluaran rutin yang terasa kecil, tetapi ternyata cukup besar ketika telah kita akumulasikan.
2. Pencatatan Aset dan Liabilitas
Aset adalah kekayaan yang kita miliki, bisa dalam bentuk rumah, emas, lahan, atau lainnya. Sementara itu, liabilitas adalah sisa hutang. Sebagai contoh, jika Ladies memiliki mobil dengan harga Rp200 juta, tetapi baru membayar Rp50 juta, sisa utang yang Ladies miliki adalah Rp150 juta.
3. Pemeriksaan Kondisi Kesehatan Keuangan (Financial Check-up)
Setelah memiliki catatan cashflow, aset, dan liabilitas, baru kemudian kita bisa melakukan financial check up. Melalui financial check up ini, Ladies akan mengetahui sehat atau tidaknya keuangan keluarga. Ada tiga syarat yang harus terpenuhi agar keuangan kita masuk ke dalam kategori sehat. Berikut penjelasannya.
a. Pendapatan = Pengeluaran + Tabungan
Sering kali, kita merasa lega apabila pendapatan dapat menutupi semua pengeluaran atau impas, padahal jika berada dalam kondisi ini, keuangan kita sebenarnya tergolong tidak sehat. Mengapa? Apabila sewaktu-waktu ada pengeluaran tidak terduga, kita akan kebingungan karena tidak memiliki tabungan. Jadi, selalu sisihkan uang untuk menabung sebelum kita merencanakan pengeluaran bulanan. Idealnya, nominal tabungan sudah ditentukan di awal, bukan dengan menabung sisa uang di akhir bulan, ya, Ladies.
b. Cicilan Bulanan Tidak Melebihi 30%
Pastikan cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari besaran pendapatan. Mengapa? Hal ini dilakukan agar Ladies tidak mengalami kesulitan untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan tetap bisa menabung.
c. Aset Lebih Besar daripada Liabilitas
Aset akan sangat berguna apabila Ladies berada pada kondisi darurat keuangan. Contohnya adalah saat pencari nafkah utama tidak bisa bekerja akibat sakit maupun PHK atau kondisi bisnis yang tidak menentu sehingga pendapatan menurun. Dengan adanya aset, Ladies tetap dapat melunasi sisa utang dengan cara mencairkan aset tersebut.
Apabila ketiga syarat di atas telah terpenuhi, bisa kita pastikan keuangan keluarga berada dalam kondisi sehat. Selanjutnya, ada satu langkah penting yang jangan sampai terlewatkan, yaitu perlindungan finansial melalui tabungan dana darurat. Apa itu dana darurat? Dana darurat merupakan dana yang dapat kita gunakan dalam kondisi darurat, seperti sakit, kecelakaan, pemutusan hubungan kerja, ataupun kondisi darurat lain di luar kebiasaan pengeluaran rutin.
Pastikan kondisi keuangan keluarga tetap sehat, ya Ladies! Jika belum, yuk, segera atasi dengan cara mengurangi pengeluaran atau menambah pendapatan.