Hai, Ladies!
Biaya hidup terus bertambah dari hari ke hari. Harga-harga barang pun makin meningkat. Pandemi yang terjadi saat ini berimbas pada memburuknya kondisi ekonomi sehingga peluang untuk meningkatkan pendapatan pun terasa sulit. Jika Ladies memiliki kebiasaan berbelanja secara berlebihan, tentu keadaan keuangan pun akan makin kacau. Pengelolaan anggaran yang tidak tepat akan mengakibatkan Ladies mengalami kesulitan secara finansial. Uang belanja yang sudah habis, sedangkan gajian berikutnya masih lama, akan memicu kepanikan dan kekhawatiran.
Penghasilan yang kurang memadai serta buruknya kondisi keuangan dalam sebuah rumah tangga bisa mengancam keharmonisan keluarga.ย Salah satu cara untuk menghindari kesulitan keuangan dalam keluarga adalah Ladies harus bijak pada saat berbelanja. Nah, simak 5 tips berikut ini untuk mengendalikan nafsu berbelanja.
-
Siapkan Uang Secukupnya
Jumlah uang yang Ladies bawa biasanya akan memengaruhi sikap kita pada saat berbelanja. Jika hanya membawa uang secukupnya, secara otomatis hanya akan membeli barang yang memang kita butuhkan. Sebaliknya, jika uang yang dibawa berlebihan, kemungkinan besar kita akan membeli barang di luar kebutuhan sehingga pengeluaran pun membengkak. Apabila situasi ini sering terjadi, kondisi keuangan akan memburuk, bahkan bisa jadi akan mengacaukan keselarasan dalam keluarga.
-
Mematuhi Anggaran
Anggaran atau perkiraan belanja sangat membantu dalam menentukan pilihan barang yang harus dibeli. Anggaran belanja dibuat berdasarkan kebutuhan, baik harian, mingguan, ataupun bulanan sehingga kita akan mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan untuk mencukupi perhitungan tersebut. Ketika berbelanja, pastikan kita membeli barang memang telah direncanakan di dalam anggaran kebutuhan. Ladies harus menahan diri untuk tidak membeli barang di luar kebutuhan, kecuali memang dalam kondisi darurat. Jika Ladies menginginkan barang tersebut, masukkanlah ke dalam daftar anggaran berikutnya.
-
Cermat dalam Membeli
Yang dimaksud cermat dalam membeli adalah cermat dalam memilih kualitas, harga, tempat pembelian, serta fungsi barang. Barang dengan kualitas bagus biasanya memilki harga yang tinggi. Meskipun mahal, barang dijamin lebih awet.
Di sinilah, kita bisa berhemat. Jika membeli barang dengan harga murah, tetapi kondisinya cepat rusak, berarti kita harus kembali mengeluarkan uang untuk membeli barang yang sama. Lokasi penjualan dan harga barang yang dijual biasanya saling terkait. Sebagai contoh, harga barang kebutuhan pokok di pasar tradisional tentu lebih murah dibandingkan di mal. Pada saat berbelanja, kita juga bisa memanfaatkan program promo atau diskon yang sering diberikan toko-toko ataupun supermarket.
-
Hati- Hati dengan Belanja secara Daring
Merebaknya toko-toko daring di masa pandemi ini sering menggoda keinginan untuk berbelanja. Model promo yang menarik dengan produk-produk yang terlihat bagus serta penawaran kemudahan dalam membayar menjadi daya tarik yang benar-benar memikat. Ketika godaan berbelanja itu datang, kembalilah pada prinsip untuk membeli sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Tanyakan kepada diri sendiri apakah barang-barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau kita hanya sekadar menginginkannya.
-
Membatasi Kebiasaan Jajan pada Anak
Jajan yang dimaksud adalah membeli makanan yang sudah siap kita konsumsi, baik makanan โberatโ ataupun camilan. Kebiasaan jajan pada anak-anak bisa dikendalikan dengan menyiapkan makanan atau camilan di rumah. Jika anak menyukai jajanan instan, Ladies juga bisa membelikannya di toko grosir dengan harga yang lebih murah.
Membeli makanan siap konsumsi memang lebih praktis dan menghemat waktu penyajian, tetapi bukanlah pilihan yang tepat di saat kita tengah mengupayakan penghematan. Memasak sendiri untuk menu keluarga adalah salah satu cara yang bijaksana untuk menghemat pengeluaran.