Joeragan artikel

Kiat Membangun Ketahanan Mental Remaja Milenial

Hai, Ladies!

Masa Remaja untuk sebagian orang merupakan masa yang sungguh sangat menyenangkan. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Berbagai masalah dan perasaan akan hadir menyertainya yang terkadang membuat stres dan cemas bagi sebagian remaja milenial. Jika ketahanan mental mereka rapuh, tentu bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dengan masa depannya. Menjadi pekerjaan rumah bagi para orang tua untuk membangun ketahanan mental remaja milenium ini. Gimana caranya? Yuks kita simak cara membangun ketahanan mental remaja milenial.

Sekarang kita telah memasuki era digital yang memudahkan pengguna untuk aktif di dunia maya dan berinteraksi dengan banyak orang. Gempuran media sosial jika tidak dibatasi dan diawasi oleh para orang tua, bisa menjadi faktor yang membuat mental remaja menjadi rentan, labil, dan lemah. Selain gempuran media sosial, bully menjadi faktor penyebab lain yang dapat melemahkan bahkan merusak ketahanan mental anak dan remaja. Tentu masih segar dalam ingatan kita, berita tentang seorang siswa melakukan bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari lantai 4 di sekolahnya. Karena ketahanan mentalnya yang rendah dan tidak kuat dengan tekanan yang dihadapi, akhirnya pilihan akhir yang diambil adalah dengan cara mengakhiri hidupnya.

Menurut WHO, setengah penderita penyakit mental dimulai pada usia remaja atau sekitar usia 14 tahunan. Tetapi kebanyakan tidak terdeteksi sehingga tidak terobati, bahkan beberapa orangtua terkadang tidak sadar dengan kondisi anaknya, sehingga menganggap ini suatu masalah yang biasa. Sebab lain dari lemahnya mental remaja ternyata dipengaruhi oleh pola asuh orang tua juga.

Menurut Psikiater anak dan remaja, Dr. Suzy Yusna Dewi, dr. SpKJ(K), pasien yang masuk ke Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja banyak disebabkan karena pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua yang permisif, pola asuh orang tua yang jarang memberikan hukuman atau konsekuensi dan mengizinkan anak dalam banyak hal tanpa memberikan pengertian dan pemahaman, membuat remaja menjadi tidak berpikir dewasa dan kurang kontrol diri. Sementara pola asuh uninvolved, orang tua cenderung abai terhadap apa yang dilakukan anak, dan pola asuh otoriter di mana orang tua terlalu memberikan aturan yang ketat dan banyak larangan untuk anaknya.

Dari penyebab yang dapat melemahkan dan menurunkan ketahanan mental remaja tersebut, perlu kiranya para orang tua untuk mengetahui cara membuat ketahanan mental remaja menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi masa remajanya. Terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan :

1. Menerapkan pola asuh yang otoritatif, di mana orangtua menghargai dan menentukan batas sosial bagi anaknya, bijak dalam menerapkan berbagai macam keputusan dengan melibatkan anak.
2. Membekali dengan dasar moral dan agama sejak balita. Membekali anaknya dengan nilai-nilai agama sejak dini akan menjadi bekal dan benteng untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Menjalin komunikasi yang baik dan efektif dengan anak.
4. Orang tua perlu memberikan contoh dan teladan yang baik bagi anaknya.
5. Memberikan dukungan sepenuhnya saat remaja menghadapi masalah sulit dengan mengusahakan selalu mendampingi dan memberikan solusi yang bijak dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.

Demikian Ladies, beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para orang tua dalam meningkatkan ketahanan mental remaja. Semoga para orang tua menjadi lebih bijak dan lebih perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya, sehingga menjadi pribadi yang kuat dan tangguh.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami