Joeragan artikel

Keturunan Dewi Rekatawati

Keturunan Dewi Rekatawati

Oleh Nita Yunsa

Sebuah pernikahan megah berlangsung di Kerajaan Telang Samudera. Dewi Rekatawati tampak anggun dengan kebaya pengantin. Pernikahan itu makin sempurna dengan kehadiran Sang Hyang Tunggal, Dewa Kahyangan Keling sebagai pengantin pria. Di tengah pernikahan yang disaksikan semua penghuni samudera itu berlangsung, Dewi Rekatawati terbangun dari tidurnya.

“Beberapa hari yang lalu, hamba bermimpi menikah dengan makhluk berbadan halus yang bernama Sang Hyang Tunggal. Kini, mimpi itu selalu terngiang dalam pikiran hamba, Rama,” ucapnya pada Prabu Rekatama.

Prabu Rekatama yang paham akan niat putrinya tersebut, segera melakukan perjalanan untuk mencari Sang Hyang Tunggal. Akhirnya, Prabu Rekatama berhasil menemukan Sang Hyang Tunggal yang saat itu sedang khusyuk melakoni tapa brata di atas batu karang pantai. Kesaktian Raja Telang Samudera mampu memindahkan Sang Hyang Tunggal ke kerajaannya.

Setelah tersadar dari tapa bratanya, Sang Hyang Tunggal seketika tersentak mendapati dirinya telah berada di Kerajaan Telang Samudera, dan berhadapan dengan Prabu Rekatama bersama putrinya yang cantik, Dewi Rekatawati.

“Putriku berkata bahwa ia pernah bertemu denganmu di alam mimpi. Dan seketika itu ia jatuh hati. Maukah dirimu menerima lamaran untuk putriku?” tanya Prabu Rekatama, sementara Dewi Rekatawati hanya berdiri di samping ayahandanya dengan malu-malu penuh harap.

Sang Hyang Tunggal merasa inilah hasil dari tapa bratanyaโ€”untuk mencapai cita-cita memiliki keturunan yang dapat menjadi penguasa di Alam Triloka, yaitu dunia dewa, dunia manusia, dan dunia bawahโ€”dengan menikahi Dewi Rekatawati.

Beberapa bulan kemudian, Dewi Rekatawati telah mengandung anak Sang Hyang Tunggal. Ketika tiba waktunya, ternyata yang ia lahirkan adalah sebutir telur. Dewi Rekatawati seketika gemetar membayangkan wajah suaminya jika mengetahui dia hanya melahirkan sebuah telur.

Benar saja, Sang Hyang Tunggal sangat marah dan melempar telur tersebut hingga melesat terbang ke angkasa. Sang Hyang Tunggal menjadi penasaran dan segera terbang untuk mengejarnya.

Telur itu melesat dan menghantam Prabu Candradimuka yang sedang bertapa, bahkan memangkas Puncak Gunung Jamurdipa hingga terbentuklah sebuah kawah. Kawah tersebut kemudian akan dijaga oleh Prabu Candradimuka yang menjelma menjadi api abadi, hingga kelak mampu membuat Gatotkaca dan Wisanggeni berubah menjadi kuat dan sakti.

Lalu, telur itu sampai ke Kahyangan Tengguru dan ditangkap oleh Sang Hyang Wenang. Sang Hyang Tunggal datang menghadap ayahandanya, dan menceritakan bahwa telur tersebut adalah anaknya yang terlahir dari Dewi Rekatawati.

Sang Hyang Wenang paham isi hati putranya. Olehnya, telur itu disiram dengan air keabadian, Tirtamarta Kamandanu. Secara ajaib, telur itu berubah menjadi tiga laki-laki dewasa. Dari cangkang telur menjadi putra pertama diberi nama Antaga. Dari putih telur diberi nama Ismaya. Dari kuning telur diberi nama Manikmaya sebagai putra bungsu, yang kelak akan menjadi penguasa Alam Triloka dan dikenal dengan panggilan Batara Guru.

Sang Hyang Tunggal bersyukur atas anugerah yang diterimanya, lalu meminta izin untuk tinggal sementara di Kahyangan Tengguru bersama tiga putranya. Kemudian, Sang Hyang Tunggal menjemput sang istriโ€”yang telah memberikan putra yang kelak akan menguasai Alam Trilokaโ€”untuk tinggal bahagia bersama keluarganya di Kahyangan.

Indramayu, 26 Juli 2021
Penulis : Nita Yunsa

 

#ajangfikminJoeraganArtikel2021
#Day13
#TemaAsalUsulKawahCandradimuka

Editor : Ruvianty

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami