Halo, Smart Ladies. Barangkali Ladies pernah mendengar atau menyaksikan bayi yang sehat dan bugar meninggal secara mendadak. Hal tersebut sering kali meninggalkan duka bagi setiap orang yang mengetahui dan menyisakan penyesalan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Ladies, kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) hingga saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.
Berdasarkan catatan penelitian, kematian bayi mendadak kerap terjadi di bawah usia satu tahun, terutama usia 2-4 bulan dan terjadi pada bayi berjenis kelamin laki-laki. Penyebab kematian bayi mendadak ini diduga akibat terjadinya mutasi gen, berat badan bayi rendah, adanya infeksi pada paru-paru, serta gangguan otak yang mengatur pernapasan dan jantung.
Selain dugaan penyebab secara klinis, juga terdapat faktor keteledoran yang bisa mengakibatkan kematian bayi mendadak. Beberapa tips berikut ini dapat mencegahnya.
1. Mengonsumsi Makanan Bergizi dan Vitamin Saat Hamil
Berat badan (BB) bayi yang rendah merupakan salah satu dugaan penyebab kematian bayi mendadak. Pada kasus BB rendah, organ bayi tumbuh belum sempurna sehingga rentan terjadi infeksi. Hal inilah yang memungkinkan terjadinya gangguan pernafasan dan mati mendadak. Oleh karena itu, sudah selayaknya ibu hamil mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidak malas mengonsumsi vitamin agar janin tumbuh sehat dan BB-nya berkembang pesat .
2. Hindari Tidur dalam Satu Tempat Tidur
Biasanya, ibu dan bayi tidur dalam satu tempat tidur agar si ibu bisa menyusui bayinya sambil berbaring. Namun, dalam hal ini ibu perlu waspada. Biasakan selalu mengecek keadaan bayinya, jangan sampai pernapasannya terhalang oleh tubuh ibu sehingga berisiko meninggal karena gagal bernapas.
Sebaiknya, bayi tidur terpisah dalam ranjang sendiri setelah ibu menyusuinya. Tidak lupa, selalu memosisikan bayi terlentang agar pernafasannya lancar.
3. Pilih Tempat Tidur yang Tidak Terlalu Empuk
Tempat tidur yang terlalu empuk dapat menyusahkan bayi untuk bergerak, terutama berubah dari posisi telungkup. Bayi yang menelungkup terlalu lama dapat kesulitan bernapas dan berisiko bayi mati mendadak.
4. Hindari Menidurkan Bayi Menggunakan Ayunan
Pada zaman dahulu, ibu menidurkan bayi dengan menggunakan ayunan dari kain agar ibu fokus mengerjakan tugas lain tanpa terganggu tangisan bayi. Kini, tidak sedikit orang tua yang masih melakukannya. Hal tersebut boleh dilakukan, tetapi harus dalam pengawasan. Apabila bayi belum sempurna dalam membalikkan badan, salah-salah bisa terhalang kain dan sulit bernapas.
5. Tidak Terlalu Banyak Meletakkan Mainan di Sekitar Bayi
Tentu sangat menyenangkan bagi orang tua, melihat banyaknya mainan di sekitar bayi. Padahal, bayi yang belum genap setahun tentu belum mengerti cara memainkannya. Alih-alih menjadi teman, mainan bisa membahayakan bila berada pada posisi menghalangi pernapasan bayi.
6. Hindari Menyelimuti Bayi Terlalu Tebal
Untuk menjaga bayi dari kedinginan, beberapa orang tua biasa menyelimuti bayinya setebal mungkin. Kondisi ini sebenarnya tidak baik karena suhu badan bayi akan meningkat dan bayi merasa kepanasan. Pada saat itulah, metabolisme bayi akan meningkat dan bayi akan kesulitan mengontrol pernapasan.
7. Jauhkan Bayi dari Asap Rokok
Asap rokok yang terpapar pada bayi tidak hanya menimbulkan penyakit, tetapi juga meningkatkan risiko kematian mendadak karena sistem imun bayi belum berkembang sempurna.
Orang tua yang terbiasa merokok sebaiknya membersihkan anggota badannya terlebih dahulu sebelum berinteraksi fisik dengan bayinya. Selain itu, orang tua seharusnya mempunyai ruangan sendiri untuk merokok, jauh dari jangkauan bayi.
Demikian Ladies, 7 upaya agar bayi terhindar dari risiko kematian mendadak. Semoga bermanfaat.
Editor: Haeriah Syamsuddin
#maratonmenulisartikel
#joeraganartikel