Joeragan artikel

Jangan Galau Jika  Terpaksa ‘Long Distance Relationship’ dengan Anak karena Pandemi 

 

Halo, Smart Ladies!

Pada pandemi  COVID-19 ini, beberapa  orang tua yang bekerja berbeda kota dengan keluarga tidak dapat pulang karena adanya pembatasan-pembatasan yang dilakukan pemerintah. Kondisi tersebut  membuat  mereka  tertahan di kota tempat kerja masing-masing.  Alhasil, sampai empat bulan berjalan beberapa orang tua harus menjalani ‘Long Distance Relationship’(LDR) dengan keluarga mereka.

Secara psikologis, yang paling berdampak dari hubungan jarak jauh ini  adalah  si anak. Bagaimana Ladies menghadapi anak yang tampak depresi karena lama tidak bertemu  dengan ibunya?

Berikut lima tips yang dapat Ladies terapkan untuk menghadapi anak agar merasa tidak ditinggal ibunya.

  1. Motivasi Anak untuk Fokus Pembelajaran Sekolah

Dengan jadwal kegiatan sekolah yang terstruktur, waktu untuk ingat kepada sang ibu akan berkurang. Untuk memotivasi anak tentang pelajaran sekolah, sebaiknya kita menyimpan jadwal sekolah sehingga dapat memonitor kegiatan setiap hari. Selain itu, kita mengingatkan anak tentang jadwal kegiatan besok, satu hari sebelumnya

2. Sering Mengajak Anak Mengobrol 

Ladies, jangan segan menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan hari itu. Tanyakan pula adakah barang yang diperlukan anak. Nah, Ladies bisa mengirimnya lewat pos sebagai kejutan.

  1. Secara Kontinu Berkomunikasi Melalui Video Call

Ladies bisa melakukan komunikasi melalui video call di ponsel agar anak melihat ibu secara langsung. Seolah tampak nyata dan terasa dekat sehingga dapat mengurangi rasa rindu. Jangan perlihatkan wajah sedih ya, Ladies!

  1. Beraktivitas Fisik Bersama Ayah

Melakukan kegiatan bersama ayah dapat mengalihkan si anak agar tidak selalu menanyakan ibunya. Aktivitas secara fisik bersama ayah tentu akan lebih menyenangkan sehingga anak tidak merasa kesepian. Contoh olahraga ringan, misalnya bermain bulu tangkis di halaman rumah, jalan santai di sekitar rumah atau bersepeda keliling komplek

  1. Konsultasi dengan Psikolog Bila Perlu

Coba kita perhatikan kondisi psikologis anak, apakah sudah terlihat mengkhawatirkan setelah berpisah dengan ibunya selama empat bulan ini? Seperti melamun, mungkin juga marah-marah tanpa alasan yang jelas. Apabila terlihat mengkhawatirkan, kita bisa berkonsultasi dengan psikolog.

Apabila masih takut untuk keluar rumah atau takut pergi ke pusat  layanan masyarakat, Ladies dapat memilih konsultasi secara daring. Tes-tes psikologi yang dilakukan akan menjadi pengalaman baru untuk anak. Orang tua pun dapat mengetahui lebih jauh kondisi psikologis anak berada pada tingkat depresi yang mana.

Demikian lima tips yang dapat dijadikan acuan apabila Ladies mengalami hal yang sama. Tentunya tidak harus setiap tips dijadikan pilihan untuk dilakukan. Namun, Ladies dapat memilihnya beberapa sebagai pilihan alternatif.

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami