Joeragan artikel

Jahal Oh Jahal (mediamodifier_pixabay.com)

Jahal oh Jahal

Oleh Dinar Embun Sari

 

Terlihat sekumpulan orang sedang mengantri di kelurahan desa saat pagi menyapa.

“Ada apa, ya?” gumamku saat berjalanย  menuju kantor kelurahan desa, tempatku bekerja sebagai staf administrasi.

“Ayo-ayo, semuanya ngantri, ya. Bantuan sebentar lagi tiba,” kata Pak Jahal.

“Maaf, Pak. Ini antrian apa, ya?” tanyaku.

“Kamu siapa? Kenapa enggak ikut antrian?” tanya Pak Jahal dengan nada tinggi.

“Perkenalkan, Pak. Saya Salman, staf administrasi yang baru di kelurahan ini.” Aku memperkenalkan diri karena sepertinya Pak Jahal lupa kepadaku.

“Oh, kamu. Masuk saja, sudah ditunggu Pak Lurah dari tadi,” kata Pak Jahal.

“Terima kasih, Pak,” kataku, dan langsung pergi menemui orang nomor satu di kelurahan desa itu.

“Assalamualaikum, Pak Lurah. Saya Salman, staf administrasi yang baru di sini,” sapaku sembari memperkenalkan siapa aku kepada Pak Lurah.

“Wa’alaikumsalam. Oh, Pak Salman. Silakan masuk. Hari ini Bapak sudah mulai bekerja, ya? Itu meja Bapak. Selamat bekerja,” kata Pak Lurah sambil menunjuk meja kosong di sebelah ruangannya.

“Baik, Pak Lurah, terima kasih sudah menerima saya. InsyaAllah saya akan bekerja dengan sebaik mungkin,” kataku.

“Sama-sama, Pak Salman,” jawab Pak Lurah.

Beberapa waktu kemudian, saat aku sedang mengentri data, Terdengar suara orang berteriak di luar.

“Pak Jahal, kenapa saya tidak dapat bantuan? Saya sudah mengantri dari tadi!” teriakan seorang warga.

“Sabar, Pak. Sekarang Bapak belum kebagian bantuan, mungkin lain hari Bapak bisa ke sini lagi,” jelas Pak Jahal.

“Bapak ini gimana, sih. Katanya sekarang, tapi kenyataannya tidak!” tuntut Warga itu.

“Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?” tanya Pak Lurah yang tiba-tiba datang karena mendengar suara keributan.

Dengan wajah malu Pak Jahal menjelaskan kepada Pak Lurah kalau ada warga yang mengeluh tentang bantuan.

“Tolong diurus, ya, Pak Jahal. Jangan sampai terjadi keributan lagi” pinta Pak Lurah.

“Baik, Pak,” jawab Pak Jahal.

Tak lama beberapa warga berdatangan dan mengeluhkan hal yang sama dengan warga yang membuat keributan tadi.

Pak Lurah akhirnya mengetahui hal ini dan meminta pertanggungjawaban kinerja Pak Jahal yang tidak baik dan tidak profesional. Ternyata banyak bantuan yang salah sasaran dan laporan kerja yang dibuatnya juga tidak sesuai dengan kenyataan.

Pak Jahal pun mendapat teguran dan sanksi dari Pak Lurah. Jika sampai terulang lagi kelalaiannya, jabatannya akan diturunkan.

 

Editor: Fitri Junita

#ajangfikminjoeraganartikel2021

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami