Hai, Smart Ladies!
Emansipasi wanita terwujud bila terbuka kesempatan bagi kaum wanita untuk bersekolah hingga jenjang tertinggi dan bekerja sejajar dengan para pria. Ketika belum menikah, bisa bekerja adalah sebuah kebanggaan. Setelah orang tua membiayai kuliah hingga lulus, ada satu tekad tersendiri bahwa kita ingin membanggakan orang tua dengan bekerja sebagai wanita karier.
Namun, beberapa tahun setelah itu, seorang wanita karier biasanya akan menikah dan tidak lama kemudian, bertambahlah predikatnya menjadi seorang ibu. Situasi ini akan memunculkan perasaan galau hingga seorang ibu akan sampai pada satu keputusan yang sangat berat: tetap berkarier atau hanya mengurus rumah tangga?
Sebagian ibu bekerja memang pada akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dengan berbagai macam alasan. Mau tahu apa saja yang menjadi alasan bagi seorang wanita melepas kariernya? Ternyata tak melulu โdemi anakโ.
1. Lingkungan Kerja Tidak Nyaman
Perusahaan memang bisa saja menjadi rumah kedua bagi para karyawannya. Akan tetapi, tidak sedikit pula karyawan yang menganggap perusahaan sebagai tempat yang sangat dibenci. Ketidaknyaman ini bisa disebabkan lokasi kantor berada di area banjir, area perkampungan atau padat penduduk, gedung yang tidak representatif, atau yang lainnya. Seorang wanita selalu mengandalkan perasaannya. Jika sudah merasa tidak nyaman, untuk apa bertahan?
2.Terjadinya Perubahan Kebijakan
Pengusaha yang paham betul dengan hukum ketenagakerjaan pasti akan memberlakukan peraturan yang adil bagi para karyawannya. Ketika ada kebijakan yang berubah untuk karyawan wanita, misalnya larangan menggunakan hijab, pengurangan cuti melahirkan, atau tidak diberi kesempatan untuk memerah asi, ibu bekerja tidak perlu berpikir panjang untuk mengundurkan diri dari perusahaan.
3.Tidak Bisa Mengembangkan Potensi
Setelah mendapatkan gelar sarjana, pastinya seorang wanita pun ingin mengembangkan potensi diri di tempatnya bekerja. Namun, pada kenyataannya, tidak ada perubahan positif pada dirinya setelah bertahun-tahun mengabdi. Perusahaan tempatnya bekerja sama sekali tidak memberi kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan potensi diri. Dengan alasan ini, sah-sah saja bila Ladies ingin mengundurkan diri.
4.Ingin Berwirausaha
Banyak ibu bekerja yang memutuskan untuk berhenti karena ingin mencoba peruntungannya di dunia bisnis. Profesi pengusaha memang selalu menarik minat siapa pun karena mereka mempunyai kebebasan penuh dalam mengatur waktu dan bebas membuat aturan sendiri. Lebih kerennya lagi, pengusaha bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
5.Alasan Keamanan
Jarak antara rumah tinggal dan perusahaan yang terlalu jauh juga bisa menjadi masalah, apalagi bila Ladies selalu menggunakan fasilitas transportasi umum. Kadang, muncul perasaan khawatir bila ada yang mengganggu di tengah perjalanan. Padahal, sesekali bisa saja ada kerja lembur dan pulang malam. Kondisi ini pun menjadi alasan yang sangat kuat bagi ibu bekerja untuk mengundurkan diri.
6.Mengikuti Suami
Bukan tidak mungkin setelah menikah, suami dipindahtugaskan ke luar daerah. Tentu akan lebih bijaksana jika sang istri mengundurkan diri dari pekerjaannya dan memilih untuk mengikuti suami ke mana pun bertugas.
7.Faktor Keluarga
Faktor inilah yang paling sering menjadi alasan seorang ibu bekerja mengundurkan diri. Sulitnya menemukan pengasuh anak, tidak tega menitipkan anak, ingin lebih maksimal mengurus suami, ingin punya lebih banyak waktu bersama keluarga, atau tidak ingin melewatkan masa tumbuh kembang anak adalah beberapa alasan kuat bagi seorang ibu bekerja untuk mengundurkan diri.
Menjadi ibu bekerja atau ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan. Setiap ibu punya hak penuh untuk membuat keputusan. Apa pun yang menjadi pilihan, dukungan dan komunikasi yang baik dengan suami adalah kuncinya.