Joeragan artikel

Inilah 5 Persiapan Mental Sebelum Menjadi Ibu

Ladies, untuk menjadi seorang ibu, secara biologis kita harus menyiapkan diri agar siap hamil. Siap dalam arti tidak ada gangguan atau defisiensi satu atau lebih mikro dan makronutrien di dalam tubuh kita. Dengan demikian, kehamilan dapat berjalan dengan menyenangkan dan minim gangguan atau komplikasi.

Lalu, bagaimana dengan kesiapan mental? Apa saja yang harus disiapkan secara psikis agar kehamilan berjalan dengan lancar? Benarkah ketidaksiapan mental dapat mengganggu jalannya kehamilan kelak?

Masa persiapan menjadi ibu ini dapat dikategorikan ke dalam fase dewasa dini, yang juga merupakan masa penyesuaian. Jika pada masa anak-anak dan remaja terdapat pembimbing, dalam hal ini orang tua, guru di sekolah, atau teman-teman sebaya, pada masa dewasa dini, diharapkan calon ibu melakukan proses penyesuaian sendiri.

Masa penyesuaian ini adalah masa yang penting. Smart Ladies harus “matang” sebelum menjadi seorang ibu. Masa ini dimulai setelah seorang wanita berusia 18 tahun hingga sekitar 40 tahun. Pada masa ini, terjadi banyak perubahan peran, terutama bagi seorang calon ibu.

Berikut lima tahap penyesuaian diri yang perlu dipersiapkan sebelum menjadi ibu.


1. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Pengaturan

Pada masa ini, seorang perempuan muda mulai menetapkan langkah dalam karier, yakni mencari pekerjaan yang sesuai dengan ilmu dan bakatnya. Dalam hubungan, ia juga mulai mengenal lawan jenis. Sebagai contoh berganti teman dekat juga merupakan salah satu usaha untuk mencari pasangan hidup yang cocok. Pada masa ini juga kelompok dewasa awal selalu ingin terlihat mandiri.


2. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Usia Reproduksi

 

Pada masa ini, seorang dewasa awal menganggap penting peran sebagai orang tua. Setelah merasa mapan dengan situasi pekerjaan dan karier, biasanya mereka akan memutuskan untuk menikah dan mempunyai keturunan. Namun, bila setelah menikah belum ingin memiliki keturunan, biasanya pasangan akan memilih metode kontrasepsi jangka pendek yang sesuai dengan kondisinya.


3. Penyesuaian Diri dengan Fase “Penuh Masalah”

 

Setelah melewati fase dewasa awal, Smart Ladies akan menghadapi fase “penuh masalah”. Namun, dengan latar belakang pengalaman dan kebijaksanaan, masalah dapat kita selesaikan dengan segera. Masalah tersebut dapat muncul karena konflik dengan lingkungan eksternal maupun dari dalam diri sendiri.


4. Penyesuaian Diri dengan Fase Ketegangan Emosional

Ketegangan emosional pada kelompok usia dewasa awal sering terjadi bila masalah yang timbul dalam kesehariannya tidak segera terselesaikan dengan baik. Pada masa ini, secara psikologis, seorang dewasa awal mengalami penyesuaian besar-besaran. Tak ayal, timbullah ketegangan emosi. Seiring dengan berjalannya waktu, ketegangan emosional ini dapat terkikis dengan kemampuan dan kecepatan dalam menyelesaikan masalahnya.


5. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Komitmen

Perubahan status dari seorang pelajar menjadi mahasiswa, kemudian menjadi wanita pekerja tentu tidak mudah. Selain membutuhkan adaptasi lingkungan, hal ini juga membutuhkan adaptasi tanggung jawab personal. Tanggung jawab yang diemban terkait erat dengan komitmen yang diambil. Sebagai contoh, komitmen dalam mengambil pendidikan lanjutan (perguruan tinggi), komitmen dengan lingkungan pekerjaan, aturan pekerjaan, dan atasan. Tidak hanya itu, berpasangan dan menjalin kehidupan rumah tangga juga membutuhkan komitmen. Kesiapan seseorang untuk berkomitmen dapat menjadi indikator kesiapan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan terdekatnya.

Demikian lima penyesuaian dan persiapan yang harus Ladies lakukan sebelum menjadi seorang ibu. Meskipun tingkat pendidikan dan pengetahuan juga berpengaruh, pola asuh sejak kecil memberikan pengaruh yang lebih besar kepada dewasa awal untuk siap mengarungi fase kehidupan berikutnya.

Jadi, sudah siapkah Smart Ladies menjadi seorang ibu?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami