Hai, Ladies!
Sudah punya rencana akhir tahun? Mau jalan-jalan? Sudah pernah berkunjung ke Kota Kembang Bandung? Banyak tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan, tetapi ada yang wajib banget untuk dikunjungi. Belum ke Bandung kalau belum ke tempat berikut ini.
1. Gedung Sate (Gouvernements Bedrijven)
Gedung yang didirikan pada 27 Juli 1920, awalnya digunakan untuk Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak layak dijadikan pusat pemerintahan karena perkembangannya. Namun, sejak tahun 1980 hingga sekarang digunakan sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.
Ciri khas bangunan elegan dengan struktur kuno ini terdapat pada bentuk sebuah “tusuk sate” di puncak menara sentral. Enam ornamen pada “tusuk sate” melambangkan jumlah biaya yang digunakan untuk membangun gedung tersebut, yaitu enam juta gulden.
Keindahan kota Bandung dan Gunung Tangkuban Parahu dapat dinikmati dari puncak menara gedung. Menapaki enam tangga, di mana setiap tangga memiliki sepuluh anak tangga adalah pilihan untuk menuju ke tempat tersebut. Baru pada tahun 1998, lift dibangun sebagai alternatif menuju bangunan teratas gedung yang tidak dapat dilihat langsung dari bawah ini.
2. Masjid Raya Bandung (Masjid Agung)
Masjid berada di tengah kota dan area alun-alun Bandung. Pertama dibangun tahun 1812 dengan nama Mesjid Agung, dan telah mengalami banyak perombakan. Pada 13 Januari 2004 perombakan total selesai, kemudian masjid baru tersebut berubah nama menjadi Masjid Raya Bandung provinsi Jawa Barat.
Untuk menikmati pemandangan kota Bandung dan melihat jalur AnyerโPanarukan dari ketinggian, Ladies bisa melihatnya dari menara masjid. Ada dua menara setinggi 81 meter di sisi kiri dan kanan. Jika Ladies tidak mau naik ke menara, kota Bandung tetap bisa dinikmati dari alun-alun tempat masjid berada.
Pada 2014, kawasan alun-alun di mana masjid raya berada direvitalisasi. Makin cantik dengan penggunaan rumput sintetis. Karena itu, Ladies akan betah berlama-lama menikmati kota bersama keluarga.
3. Hotel Savoy Homann
Bangunan hotel terkenal karena arsitektur dan tamu-tamunya. Sebut saja Charlie Chaplin, Mary Pickford, Ir. Soekarno, pernah menginap di sini.
Pada tahun 1939, bangunan dirancang dengan desain gelombang samudera bergaya art deco yang masih dipertahankan hingga sekarang. Untuk menegaskan kebesarannya, hotel milik keluarga Homann asal Jerman ini menambah kata “Savoy” yang artinya megah pada tahun 1940.
Hotel memiliki tiga kamar istimewa yang terletak di setiap lantai. Kamar-kamar tersebut adalah kamar dengan fasilitas tertinggi dan digunakan para petinggi negara untuk menginap pada saat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka pada 1955. Kamar 144 ditempati Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru. Kamar 244 oleh Presiden RI, Ir. Soekarno, dan kamar 344 oleh Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Zhou Enlai.
Desain interior dan fasilitas kamar terdiri dari dua buah kamar, ruang tamu, ruang tengah, area makan, area kerja, dan balkon di lengkungan Savoy Homann yang langsung menghadap ke Gedung Merdeka. Hal yang membedakan ialah aksen di setiap kamar, yaitu pajangan alat musik khas negara masing-masing serta dipasang kolase foto masing-masing orang saat Konferensi Asia Afrika berlangsung.
Bagaimana Ladies, sudah siap menjelajahi Kota Bandung?