Salam, Smart Ladies!
Pernahkah Ladies mendengar tentang sebuah hadis yang menyatakan bahwa seorang ibu harus diperlakukan dengan baik sebanyak tiga kali dan seorang ayah satu kali?
Hadis Imam al Bukhari dan Muslim meriwayatkan kisah tentang seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang kepada siapakah seorang anak harus menunjukkan baktinya terlebih dahulu. Dalam hadis tersebut, Rasulullah menjawab “ibumu” sebanyak 3 kali, kemudian “ayahmu” sebanyak 1 kali.
Hadis ini mengisyaratkan betapa mulianya wanita sebagai seorang ibu sampai disebutkan 3 kali, sedangkan ayah hanya 1 kali. Hal ini bermakna bahwa seorang anak harus berbuat baik terhadap ibunya sebanyak tiga kali lipat kebaikan yang ia lakukan untuk ayahnya.
Ada tiga keistimewaan yang mendasari kemuliaan seorang ibu sebagaimana Sayyidina Ali r.a. kemukakan ketika memberikan penjelasan tentang hadis tersebut. Ketiga keistimewaan itu adalah mengandung, melahirkan, dan menyusui yang hanya Allah Swt. berikan kepada wanita.
Nah, Ladies, mari kita cermati bersama mengapa ketiga hal tersebut menjadi istimewa dan hanya kepada wanita Allah Swt. berikan!
1. Mengandung
Terjadinya proses pembuahan dalam rahim calon ibu adalah awal mengandung yang terus berkembang hingga bayi lahir ke dunia. Sejak awal pembuahan hingga tiga bulan pertama kehamilan (trimester pertama), fungsi otak ibu secara genetik mengalami perubahan. Ibu akan merasakan perasaan keibuan, seperti lembut, penuh kasih sayang, dan ingin melindungi sehingga terbentuklah bounding atau ikatan antara ibu dengan janin.
Mengandung membuat kondisi fisik maupun psikologis ibu tidak nyaman, bahkan tak jarang, kondisi emosinya menjadi labil, terutama pada trimester pertama. Penyebab perubahan emosi adalah terdapat perubahan hormonal dan metabolisme dalam tubuh ibu bekerja lebih keras.
2. Melahirkan
Memasuki bulan kesembilan, dengan perasaan harap-harap cemas antara senang dan takut, seorang calon ibu harus siap melahirkan anaknya.
Melahirkan itu sakit, meskipun dilakukan dengan operasi sesar. Sakit bekas operasi akan terasa dalam jangka waktu lebih lama dibandingkan melahirkan normal. Ibu harus berkonsentrasi dengan segenap energi yang ia miliki untuk bisa mengantarkan anaknya terlahir ke dunia, termasuk jika harus berakhir dengan kehilangan nyawa. Itulah sebabnya, melahirkan termasuk ke dalam jihad yang berbuah surga di akhirat nanti.
Terjadinya perubahan fungsi otak ibu pada awal kehamilan membuat ibu mampu bertoleransi dengan rangsang bau (aroma). Naluri keibuan membuatnya tak merasa jijik terhadap aroma ASI, aroma kotoran bayi, aroma khas bayi atau cairan tubuh lainnya. Bayangkan jika seorang ibu merasa jijik ketika harus menghadapi hal-hal tersebut, bisa-bisa, anaknya menjadi terbengkalai dan tidak terurus.
Ibu juga kehilangan waktu tidur sebanyak 7.000 jam pada tahun pertama setelah melahirkan. Itulah sebabnya ibu mudah merasa lelah. Qadarullah, lelahnya mengurus bayi sering tidak terasa karena ikatan kasih sayang (bounding attachment) yang kuat antara ibu dengan bayi.
3. Menyusui
Awal masa menyusui bertepatan dengan masa nifas yang membuat ibu akan merasakan ketidaknyamanan. Namun, konsentrasi dalam mengurus anak tidak boleh berkurang.
Masa menyusui langsung tanpa jeda begitu bayi lahir. Hal terbaik untuk ibu lakukan adalah menempelkan tubuh bayi ke tubuhnya dan membiarkan bayi mencari letak puting payudara. Ini adalah tahap pertama bayi belajar beradaptasi agar bounding attachment tercipta dan bertambah kuat.
Ladies, itulah tiga keistimewaan yang Allah Swt. anugerahkan kepada kaum wanita sebagai seorang ibu. Menerima anugerah adalah hal yang mudah, tetapi menjaga agar anugerah tersebut dapat Ladies jalankan sesuai kehendak Allah Swt. adalah tanggung jawab besar yang harus selalu kita upayakan. Banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu kita kerjakan untuk itu. Namun, Ladies tidak perlu merasa khawatir sebab Allah Swt. tidak membebani hamba-Nya melebihi batas kemampuan kita.
Sumber : Kajian Ustadz Adi Hidayat, Kajian DR. Aisyah Dahlan