Halo, Smart Ladies!
Memiliki idola adalah hal yang wajar terjadi pada anak usia praremaja. Menurut hasil penelitian, kebiasaan mengidolakan seseorang selain orang tua merupakan hal yang wajar, bahkan baik untuk perkembangan anak. Hal ini menunjukkan bahwa anak sedang belajar untuk membangun kemandiriannya, baik secara psikologis maupun emosional.
Walaupun hal ini bermanfaat, Ladies tetap harus berhati-hati agar anak tidak keluar batas dalam mengidolakan seseorang atau sesuatu. Nah, tulisan ini akan membahas 3 hal yang perlu Ladies lakukan dalam menghadapi anak praremaja yang sudah memiliki idola.
1. Cari Informasi tentang Idola Anak
Ketika anak mengidolakan seseorang atau sesuatu, seperti penyanyi, grup musik, atau naravlog (vlogger), hal pertama yang harus Ladies lakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang idola anak tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena Ladies harus mengetahui perilaku orang-orang yang diidolakan anak karena anak akan cenderung mengikuti perilaku idolanya.
Namun, jangan langsung mencela atau meremehkan idola anak ketika Ladies mempunyai pandangan yang berbeda dengan anak. Ladies justru perlu berdiskusi dengannya untuk membahas mengenai idola dan pengaruhnya kepada anak.
2. Diskusikan dengan Anak
Setelah Ladies mendapatkan semua informasi tentang idola anak, langkah selanjutnya adalah berdiskusi dengannya. Ladies tidak harus mencari waktu khusus untuk berdiskusi, tetapi sesekali pancing anak agar bercerita tentang idolanya.
a. Alasan Anak Memilihnya sebagai Idola
Minta anak menceritakan alasan yang membuat ia menyukai idolanya tersebut. Apakah anak mengidolakan seseorang karena karya-karya, perjuangan hidup, ide-ide yang diusung, atau hal lainnya? Biarkan anak mengeluarkan pendapatnya tentang hal itu. Selama jawabannya masih positif dan tidak mengarah ke hal-hal yang negatif, Ladies tidak perlu melarang anak mengidolakan sosok tersebut. Bahkan, Ladies bisa mendukung kegiatan anak selama ia tetap bisa berprestasi karena idolanya.
b. Manfaat yang Diperoleh Anak
Langkah selanjutnya adalah minta anak untuk bercerita tentang manfaat yang didapatkannya setelah mengidolakan sosok tersebut. Jika anak mendapatkan manfaat, seperti menjadi lebih bersemangat belajar, pantang menyerah saat mencoba sesuatu, berprestasi di bidang yang disukainya, atau melakukan hal-hal positif lainnya, Ladies tidak perlu khawatir anak akan mendapat pengaruh buruk dari idolanya. Namun, jika yang terjadi sebaliknya, Ladies harus mulai mengarahkan anak untuk tidak mengidolakan orang atau kelompok tersebut lagi.
3. Buat Batasan
Ketika mempunyai idola, anak-anak cenderung mau melakukan segalanya demi idolanya. Nah, dalam hal inilah peran Ladies sebagai orang tua sangat diperlukan.
Ladies perlu mendampingi dan mengingatkan anak agar tidak melebihi batas, misalnya dalam hal mengumpulkan merchandiseย dari idolanya atau membeli tiket konser. Selama anak bisa mengukur kemampuan finansialnya dan tidak berbelanja berlebihan, hal tersebut boleh-boleh saja.
Ladies juga perlu mengingatkan anak agar tidak berlebihan memuja idolanya karena segala sesuatu yang berlebihan akan berakhir buruk. Jangan sampai anak menjadi terobsesi pada idolanya sehingga melakukan hal-hal yang berbahaya atau melanggar hukum.
Memiliki idola bukanlah suatu hal yang buruk selama hal itu membuat anak lebih bersemangat. Dengan mendampingi mereka ketika mengidolakan seseorang atau sesuatu, anak tetap berada di jalur yang benar. Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sehingga anak tetap menganggap orang tua sebagai salah satu sumber informasi yang benar dan dapat dipercaya.
Nah, itulah 3 hal yang harus Ladies lakukan ketika anak praremaja mulai mempunyai idola. Semoga bermanfaat.
Siiip, Mbak. Terima kasih share infonya.
Sama-sama. Semoga bermanfaat ya ๐
ๅคช้ๆธไฝๅช้ซ
https://deltamarketing.com.tw/
fake
dating male domination
https://tinyurl.com/y38pw3vz
fake
ะะฐะบ ัะฒะตะปะธัะธัั ัะปะตะฝ ะฑััััะพ ะธ ะฝะฐัััะฐะปัะฝะพ https://www.liveinternet.ru/users/stonedong/