Halo, Smart Ladies!
Kebiasaan orang tua memanjakan anak akan merugikan buah hati mereka. Anak akan tumbuh menjadi orang yang tidak mandiri dan selalu bergantung kepada orang tua ataupun orang lain karena selalu kita manja. Sebagai ibu, kita sebaiknya mulai melatih anak untuk belajar mandiri sedini mungkin.
Berikut ini 4 cara yang dapat Ladies lakukan untuk melatih kemandirian anak.
1. Biarkan Anak Mencoba Sendiri
Terkadang, kita tidak membiarkan balita untuk mencoba melakukan sesuatu sendiri. Hal ini terjadi akibat rasa kasihan atau kurangnya kesabaran. Kegiatan makan, memakai baju atau sepatu, dan lainnya memang tidak bisa anak kuasai dengan cepat tanpa latihan. Kita boleh membantu anak sesekali jika sedang dalam keadaan terburu-buru, misalnya pada saat akan pergi bersama. Namun, sebaiknya hal ini tidak menjadi kebiasaan. Jika kita selalu membantu anak, mereka tidak akan mau berusaha dan selalu menunggu untuk dibantu. Jika ingin membantu, sebaiknya Ladies tanyakan dahulu kepada anak apakah mereka membutuhkan bantuan. Saat anak sudah mencoba beberapa kali dan gagal, barulah Ladies bisa membantu.
2. Beri Anak Tanggung Jawab Sesuai Usianya
Anak sudah mulai bisa kita beri tugas dan tanggung jawab di usia 3 tahun. Ladies bisa memberinya tugas sederhana, seperti merapikan mainan setelah digunakan, meletakkan pakaian ke keranjang kotor, atau menaruh piring bekas makannya di bak cuci piring. Tugas dan tanggung jawabnya juga bisa ditingkatkan seiring bertambahnya usia. Anak yang lebih besar mempunyai tugas yang lebih banyak daripada adiknya. Mereka juga bisa bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Dengan memberikan tugas dan tanggung jawab sedini mungkin, anak akan merasa percaya diri dan mandiri.
3. Perkenalkan Konsep Konsekuensi kepada Anak
Anak harus mengetahui bahwa setiap tindakan yang ia lakukan memiliki konsekuensi. Kita sebaiknya memperkenalkan konsep ini pada anak sejak dini. Sebagai contoh, saat anak menumpahkan air ke lantai, mereka harus membantu membersihkannya. Konsekuensi tidak selalu berarti hukuman, ya, Ladies, tetapi tanggung jawab atas perbuatan yang telah ia lakukan. Kita tidak perlu marah-marah, tetapi cukup mengingatkan anak agar lebih berhati-hati ketika melakukan sesuatu. Jangan lupa, apresiasi pula saat anak berhasil menyelesaikan tugas dengan baik atau melakukan hal yang baik. Dengan demikian, mereka akan bisa menerima konsekuensi yang diberikan dan mengerti bahwa konsekuensi bisa bersifat positif ataupun negatif.
4. Biarkan Anak Belajar Mengambil Keputusan Sendiri
Orang tua kadang lupa bahwa mereka tidak selamanya bisa mendampingi anak. Kebiasaan untuk selalu memilihkan dan memutuskan hal yang dianggap terbaik bagi anak akan menjadi bumerang bagi kita sendiri. Karena itu, anak harus dibiarkan untuk belajar membuat keputusan sendiri mengenai hal-hal yang sederhana, seperti memilih pakaian, sepatu, atau perlengkapan sekolahnya.
Biarkan anak mencoba untuk menyelesaikan sendiri saat mereka mempunyai sedikit masalah. Beri kesempatan kepada anak untuk mengembangkan solusi kreatif dari masalah yang dihadapinya. Contohnya adalah ketika anak ingin mengambil suatu benda di tempat yang tinggi, sementara tinggi badannya belum memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Biarkan anak berusaha untuk menemukan solusinya terlebih dulu. Ketika ia akhirnya menyerah dan meminta bantuan, barulah kita membantunya. Dari pengalaman tersebut, anak akan belajar bahwa ia harus mencoba mencari solusi sendiri terlebih dahulu sebelum gagal dan meminta bantuan orang lain.
Jika tips-tips di atas sudah kita biasakan sejak kecil, anak akan tumbuh menjadi orang yang mandiri dan bertanggung jawab.