Joeragan artikel

Ini 5 Alasan Ladies Tak Perlu Khawatir dengan Sibling Rivalry

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya untuk selalu rukun satu sama lain. Sayangnya, tidak semua orang tua bisa terhindar dari yang namanya konflik antar anak, atau yang akrab disebut sibling rivalry.
Benturan-benturan kecil kerap terjadi di antara anak-anak, baik yang umurnya berjarak dekat maupun yang berjarak jauh. Hal ini yang membuat orang tua sering pusing dalam menghadapinya. Padahal melalui sibling rivalry anak bisa belajar banyak, lo. Berikut pemaparannya.

1. Anak Belajar Pengalaman Berbagai Emosi

Beberapa dari kita sejak kecil dibesarkan dengan mindset bahwa, “berantem itu salah, konflik itu adalah hal yang buruk” sehingga membuat kita menggunakan cara pandang yang sama saat melihat pertengkaran antara anak-anak kita. Padahal konflik bisa jadi baik jika masih dalam batas wajar.
Konflik secara tak langsung memberikan pengalaman emosi yang beragam ke anak. Merasakan marah saat rebutan mainan. Merasakan kesal saat adik merusak hasil karyanya. Merasakan kecewa saat ayah lebih membela adik. Coba bayangkan kalau anak-anak tidak pernah berantem, dari mana mereka bisa merasakan emosi-emosi tersebut?

2. Membantu Anak Berlatih Negosiasi

Dari sebuah konflik antar saudara, anak bisa belajar bahwa ternyata tidak semua yang kita mau bisa kita dapatkan. Anak juga belajar bahwa tidak semua pendapat kita pasti disetujui orang lain. Hal ini menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan anak cara negosiasi satu sama lain agar semua pihak bisa puas terhadap suatu keputusan.

3. Belajar Konsep Kepemilikan dan Saling Menghargai

Selain mengenalkan konsep kepemilikan, orang tua bisa mengajarkan anak untuk belajar menghargai apa yang adik atau kakak miliki. Ini selaras dengan membuat anak belajar cara untuk meminta izin jika ingin meminjam barang satu sama lain, serta belajar menghargai jika ternyata ditolak. Hal ini berguna sekali kelak ketika mereka bermain dengan orang lain.

4. Melatih Anak Mencari Solusi

Dari konflik yang terjadi, orang tua bisa mengajarkan memecahkan masalah agar semua pihak cukup merasa puas untuk bisa rukun dan main bareng lagi. Sehingga anak bisa belajar dan terlatih mencari solusi untuk rukun kembali di konflik-konflik selanjutnya.

5. Belajar untuk Meminta Maaf dan Memaafkan

Hal yang tidak kalah penting adalah orang tua bisa mengajarkan anak bersikap lapang dada untuk meminta maaf dan saling memaafkan satu sama lain di akhir sebuah konflik.
Bagaimana Ladies, masihkah khawatir dengan sibling rivalry?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami