Joeragan artikel

belajar saat pandemi

Fenomena Belajar Saat Pandemi, Pilih Daring atau Tatap Muka?

Hai, Smart Ladies!

Tahun 2020 adalah tahun yang penuh ujian bagi semua umat manusia di seluruh dunia tak terkecuali dengan negeri Indonesia tercinta. Bulan Desember 2019 muncul virus yang mematikan di Kota Wuhan, Cina, yang disebut COVID-19. Hal ini menyebabkan kota tersebut harus mengalami lock down.

Di bulan Maret 2020, COVID-19 menghampiri negara kita. Virus yang kecil dan tak kasat mata ini menyebabkan dampak yang luar biasa. Korban mulai berjatuhan dan semua orang menjadi panik. Beberapa perusahaan mengambil kebijakan Work From Home (WFH) dan dunia pendidikan pun mulai mengambil kebijakan untuk belajar dengan sistem daring.

Setelah berjalannya waktu melakukan pembelajaran sistem daring banyak masalah yang muncul. Dari mulai permasalahan ekonomi yang mengakibatkan kesulitan untuk memfasilitasi anak-anak belajar dengan metode daring sampai susahnya jaringan dikarenakan wilayah yang berbeda.

Hal ini ternyata menjadi polemik di masyarakat terkait dengan kesulitan dalam mengikuti program daring dengan berbagai permasalahannya dan kekhawatiran orang tua jika mulai dilakukan tatap muka seiring dengan pertambahan pasien COVID-19 yang setiapย  hari meningkat.

Oleh karena itu, sebagai orang tua ataupun pendidik kita juga harus bisa menyiasati agar semua kesulitan bisa diatasi. Jika memang karena kondisi saat ini yang belum tahu kepastiannya kapan akan berakhir.

Jika terkendala mengenai fasilitas penunjang untuk melaksanakan program daring dan harus dilakukan tatap muka maka perlu diperhatikan beberapa hal berikutย  ini:

1. Anak Harus Sehat

Ketika harus melakukan pembelajaran di sekolah atau tatap muka maka orang tua harus tetap menjaga kondisi kesehatan anak dengan banyak makan sayur dan buah, minum vitamin dan air putih.

2. Perketat Anjuran Tentang Protokol Kesehatan

Selalu menggunakan masker saat tatap muka, sediakan penyanitasi tangan untuk masing-masing siswa, jaga jarak antar siswa dan pengajar. Akan lebih baik di luar ruangan disediakan tempat untuk cuci tangan.

3. Batasi Jumlah Siswa

Sebaiknya dibatasi siswa untuk tatap muka di sekolah maksimal setengah dari jumlah siswa. Jika melalui home visite sebaiknya maksimal 6-8 orang sudah dengan pengajar.

4. Batasi Waktu Pertemuan

Jika di sekolah sebaiknya waktu hanya dibatasi maksimal selama 3 jam tanpa istirahat karena untuk mencegah terjadinya kerumunan.

Namun, untuk saat ini beberapa sekolah membuat kebijakan bahwa untuk orang tua yang belum mengizinkan anak-anaknya kembali ke sekolah masih tetap bisa belajar dengan metode daring.

So, Smart Ladies memang orang tua dan pendidik masih harus bersabar dalam menjalani metode pendidikan saat ini. Apa pun pilihan Ladies dalam memilih sistem pembelajaran untuk ananda semoga itulah yang terbaik untuk ananda.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami