Joeragan artikel

Dampak Utama Perceraian Orang Tua Terhadap Anak

Hai, Smart Ladies !

Kata perceraian, tentu akan membuat ngeri bagi siapa saja yang mendengarnya. Terbayang di dalam benak kita, suasana rumah ribut, kacau, dan hal negatif lainnya. Dampak dari perceraian tidak hanya dirasakan oleh orang tua saja, tetapi juga anak.

Anak akan dihadapkan pada kenyataan bahwa orang tuanya telah berpisah. Mereka tidak bisa lagi bermanja-manja dengan leluasa seperti sebelumnya. Anak biasanya akan ikut ibunya bila terjadi perceraian dan ini akan menyebabkan anak akan kehilangan dan merindukan sosok seorang ayah. Berikut dampak negatif yang terjadi pada anak dari sebuah perceraian yang perlu kita perhatikan:

1. Kehilangan Figur Orang Tua

Biasanya ketika bercerai, anak akan ikut orang tua yang memenangkan hak asuh anak. Bila mereka ikut ibu, anak akan kehilangan figur seorang ayah. Anak akan jarang bertemu dengan ayahnya, begitu pula sebaliknya. Setiap hari hanya melihat kegiatan dan pekerjaan ibunya. Dampak yang mungkin timbulย  adalah rasa iri anak kepada teman-temannya yang mempunyai orang tua lengkap. Biasanya terjadi pada anak-anak usia SD. Mereka melihat teman-temannya dijemput ayahnya di sekolah. Berenang, memancing, dan kegiatan lainnya bersama ayah. Mereka pun biasanya mempunyai sosok seorang super hero dan banyak sekali yang menjadikan ayah sebagai super hero atau tokoh idola. Ujung-ujungnya anak akan meminta ibunya untuk rujuk lagi atau memintanya menikah lagi. Hal yang sangat sulit untuk dilakukan seorang ibu. Ibu juga pasti akan kesulitan menjelaskan situasi tersebut kepada anak.

Pilihan kedua adalah anak tinggal bersama ayah. Setiap hari anak akan dihadapkan pada kegiatan ayah sebagai lelaki, sedangkan aktivitas sehari-hari seperti membersihkan rumah dan memasak dibantu oleh asisten rumah tangga. Anak perempuan cenderung lebih suka curhat ke ibunya. Kesempatan bertemu dengan ibu yang terbatas akan membuat mereka kesulitan menjalankan perannya sebagai perempuan.

Pilihan ketiga adalah anak tinggal bersama kakek dan neneknya. Secara fisik, anak mendapat pengganti sosok ayah dan ibu. Namun, secara mental tidak. Efeknya mereka akan kehilangan figur orangtuanya dan melihat mereka hanya sebagai simbol saja.

2. Anak Mengalami Depresi

Terjadinya perceraian membuat anak-anak mengalami kebingungan. Mereka tidak bisa lagi menjalani kebersamaan sebagai keluarga yang utuh. Hanya ada ayah atau ibu saja. Hal ini menciptakan rasa rendah diri, muncul rasa putus asa, membentuk anak jadi pribadi pendiam, bahkan ada keinginan untuk bunuh diri. Dampak pada balita dari perceraian ini, biasanya rewel, susah makan, dan tubuhnya sering demam.

3. Anak akan Berperilaku Negatif

Anak dari korban perceraian ada kecenderungan untuk bertindak negatif. Perilaku yang biasanya terjadi adalah malas belajar atau sering bolos sekolah. Itu mereka lakukan untuk menarik perhatian orang tuanya.

Apapun penyebab perceraian pasti akan berdampak negatif pada anak. Untuk meminimalkan dampaknya kita bisa menjelaskan semua yang terjadi kepada anak sesuai usianya. Jangan lupa, beri perhatian lebih kepada anak, dan mengajak mereka untuk lebih taat beragama. Apabila anak sudah berbuat yang melampaui batas, sebaiknya meminta pertolongan kepada orang-orang yang dekat dengan anak, atau meminta bantuan psikolog. Anak adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga. Jangan sampai karena perbuatan kita, anak menjadi celaka.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami