Halo, Smart Ladies!
Perempuan 31 tahun ini bernama Erika Yuriana. Ia lahir di Banyuwangi pada tanggal 11 Februari 1989. Selain menjadi ibu rumah tangga, ia juga berprofesi sebagai pengajar.
Ia telah mengajar sejak lulus kuliah pada tahun 2012 dan masih berpindah-pindah. Awalnya, mengajar di sebuah sekolah Islam, MAU Ihya’ ulumudin Banyuwangi, mulai tahun 2012 sampai 2013. Lalu, ia pindah mengajar ke SMK Nurut Taqwa Banyuwangi sampai dengan tahun 2018). Sejak tahun 2014, ia menjadi pengajar di MTs Negeri 10 Banyuwangi.
Erika sangat mencintai profesinya sebagai guru serta bahagia bertemu anak-anak dengan berbagai karakter dan keunikannya sangat menyenangkan. Bisa berbagi ilmu dengan mereka adalah kebahagiaan tersendiri baginya.
Meskipun memiliki dua putri yang berusia enam dan empat tahun, ia tidak mengalami kendala dalam menjalankan profesinya. Keluarga memberikan dukungan sepenuhnya.
Dalam perjalanan kariernya, ada pengalaman yang berkesan dan tidak terlupakan. Ada salah satu murid yang terinspirasi oleh dirinya dan memutuskan untuk masuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Bahasa Indonesia.
Menjadi guru honorer bukanlah perkara mudah. Hidup dengan gaji di bawah UMR dalam kondisi seperti saat ini sebenarnya cukup sulit. Namun, Erika sangat mencintai profesinya. Pendapatan yang minim bukan alasan untuk meninggalkan profesi itu. Ia merasa tidak perlu cemas karena Allah sudah mengatur rezeki setiap makhluknya.
Menjadi guru adalah mimpinya sejak duduk di bangku SD. Banyak sosok guru yang menginspirasi, salah satunya Ibu Sri, gurunya sewaktu SD. Beliau adalah sosok yangย sabar, penyayang, dan sangat mengayomi anak didiknya. Erika tidak pernah sekali pun melihat beliau marah. Kalau ada muridnya yang salah, beliau menasehati tanpa menyakiti. Kenangan manis tentang sosok Ibu Sri inilah yang menginspirasinya untuk menjadi guru yang baik.
Mengapa Erika memilih untuk mendalami Bahasa Indonesia? Menurut Erika, โBahasa Indonesia itu, kan, bahasa persatuan, bahasa yang patut dijaga dan dilestarikan. Harapannya, Bahasa Indonesia bisa digunakan dengan baik dan tidak tergeser oleh bahasa asing. Kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaganya?โ Ini adalah harapan mulia Erika, seorang guru yang menyukai kegiatan menanam bunga, craft, dan membaca novel.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sosoknya menjadi panutan dan teladan, ia menjadi mulia karena akhlak dan budi pekertinya. Kehadirannya laksana pelita di tengah kegelapan.
Berbagi ilmu telah menjadi panggilan jiwa bagi Erika. Ia bisa dihubungi di nomor 085646777981 untuk berbagi inspirasi.
Masyaallah … sehat dan sukses selalu untuk mbak berdua, ya …