Yuk, Perhatikan Bagaimana Parenting Islam dalam Hal Ibadah
Hai, Smart Ladies! Agama Islam, dengan kesempurnaannya selalu menuntun kita dalam berbagai aspek kehidupan, di antaranya dalam pendidikan anak. Dalam beribadah, seorang muslim memiliki tiga pilar utama yaitu mahabbah, rojaโ, dan khauf, yang berarti cinta, harap, dan takut. Nah, tiga pilar ini ternyata juga terdapat dalam ilmu parenting Islam, lo.
Ketiga pilar ini bersandar pada hadis Nabi kita Muhammad, saw. Sebagaimana beliau telah bersabda,
“Perintahkanlah anakmu untuk salat ketika berusia 7 tahun, pukullah mereka jika tidak salat ketika berusia 10 tahun.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Hadis ini mengajarkan bagaimana cara memberikan pendidikan ibadah kepada sesuai fase perkembangannya. Yuk, simak penjelasannya.
Fase Mahabbah
Fase ini merupakan permulaan bagi kehidupan seseorang, yaitu fase dari dia dilahirkan sampai sebelum berusia 7 tahun. Maka ini adalah waktu yang tepat untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada Sang Pencipta. Bagaimana caranya? Kita bisa mengenalkan pada anak-anak siapa yang menciptakan mereka juga dunia beserta isinya. Kita bisa berkomunikasi dengan mereka bahwa segala kenikmatan dan kesenangan yang mereka dapat adalah pemberian Allah Taโala.
Misalnya, bagi anak balita yang senang ketika mendapatkan permen, katakan kepadanya bahwa itu adalah pemberian Allah melalui ayah atau ibunya. Dengan begitu, mereka akan mengenal siapa Sang Pencipta dan akan mencintainya.
Pada fase ini anak belum ditekankan untuk melakukan ibadah, lo. Mereka cukup fokus untuk mengenali siapa tuhan mereka dan menanamkan rasa mahabbah (cinta) kepada-Nya.
Fase Roja’
Fase kedua adalah roja’ atau harap. Pada fase ini, anak usia 7-10 tahun sudah mulai mengerti dan mempelajari banyak hal. Seperti yang kita ketahui, pada usia ini anak-anak mulai menduduki bangku sekolah dasar. Seiring bertambahnya usia, otak mereka ikut mengalami perkembangan. Nah, dalam hadis, Rasulullah saw. mulai memerintahkan anak usia 7 tahun untuk mendirikan salat.
Ternyata, makna dari perintah beliau adalah supaya dalam diri anak mulai tumbuh rasa harap kepada Allah taโala. Kita bisa memerintahkan mereka untuk salat dengan memberikan iming-iming kenikmatan bagi orang yang salat. Memberikan penjelasan tentang adanya Surga, beserta kenikmatan-kenikmatannya. Dengan itu, ketika ia melaksanakan salat ia akan berharap kepada Allah agar memberinya kenikmatan yang dijanjikan.
Fase Khauf
Terakhir, Fase Khauf pada anak usia di atas 10 tahun. Setelah menanamkan kecintaan dan harapan pada diri anak, selanjutnya adalah menanamkan rasa khauf (takut). Maka dalam parenting Islam, Nabi kita mulai memerintahkan agar memukul anak yang berusia 10 tahun atau lebih jika mereka tidak mendirikan salat.
Perlu kita ingat, pukulan yang diberikan bertujuan untuk mendidik bukan menyakiti atau menyiksa, ya. Tujuannya adalah agar mereka sadar bahwa ketika tidak melakukan ketaatan, mereka akan mendapat hukuman.
Selain itu, kita juga mengabari mereka adanya Neraka dan betapa pedih siksaannya. Dengan itu, akan tertanam dalam diri mereka rasa takut kepada siksaan dari-Nya jika menyelisihi perintah Allah.
Nah, Ladies, inilah prinsip-prinsip penting yang harus ada dalam diri anak kita. Harapannya saat mereka sudah mendapat tanggung jawab untuk beribadah, mereka akan mendirikannya dengan rasa cinta, harap, dan takut. Semoga kita bisa menerapkan ilmu parenting Islam ini, ya.
Editor : Ruvianty
#maratonmenulisartikel
#joeraganartikel