Cabai adalah bumbu dapur yang kehadiranya dirasa wajib bagi penikmat dan penyuka pedas. Sepertinya masyarakat kita tidak bisa makan jika tanpa cabai.
Cabai mengandung zat yang bernama capcaisin yang memberikan sensasi panas, juga disebut memberi efek bahagia. Mungkin karena itulah banyak orang menyukai pedasnya cabai.
Harga cabai yang tidak selalu stabil, kalau sedang murah, murah banget. Kalau lagi mahal, melebihi harga daging ayam. Ini secara tidak langsung berimbas pada uang belanja ibu rumah tangga.
Harga cabai yang fluktuatif, disebabkan beberapa faktor, seperti curah hujan, antara pasokan dan permintaan tidak berimbang. Transportasi juga ikut andil menentukan harga cabai.
Ketika musim penghujan tiba, banyak tanaman cabai yang mati karena terendam air, otomatis pasokan cabai akan berkurang dari petani.
Ada cara mudah sebetulnya untuk menyiasati, agar kita para ibu rumah tangga tidak terpengaruh dengan harga cabai yang mahal.
1. Simpan Cabai Kering
Ketika harga cabai sedang murah, beli cabai merah di pasar, pilih yang benar- benar bagus. Kemudian, cuci bersih, lalu jemur di terik matahari. Pastikan benar- benar kering, lalu simpan. Jika ingin menggunakan cabai kering sebagai bumbu, siram dan rendam dulu dengan air panas 5 menit, lalu gunakan seperti biasa.
2. Buat Bubuk Cabai
Bisa juga disimpan dalam bentuk bubuk cabai, ketika persediaan cabai kering di rumah banyak. Caranya sederhana, cabai yang sudah kering, tumbuk pakai lesung dan alu, kemudian ayak. Jika masih ada butiran kasar, tumbuk lagi sampai halus.
Ayakan cabai halus itu bisa disimpan karena bisa awet dan bertahan lama.
3. Tanam Cabai
Tidak perlu lahan yang luas untuk menanam cabai. Jika hanya untuk keperluan dapur sendiri, cukup tanam dalam pot, atau di halaman depan rumah yang sempit juga bisa. Tinggal kita sebarkan bijinya saja.
Jadi itu, Smart Ladies, cara yang bisa dicoba, agar tidak terpengaruh harga cabai yang senantiasa fluktuatif.