Hai, Smart Ladies! Bullying adalah tindakan yang tidak bisa dibiarkan dan harus dicegah sedini mungkin. Tindakan ini bisa berdampak buruk pada korban dan juga pelaku. Tindakan kekerasan ini bisa terjadi di lingkungan sekolah, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga menengah.
Bullying atau perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan dan dilakukan secara sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa. Tindakan kekerasan ini dilakukan terus menerus dengan tujuan menyakiti orang lain. Di lingkungan sekolah, bukan hanya sesama siswa yang melakukan perundungan, tetapi juga guru kepada murid ataupun sebaliknya.
Ladies, lalu bagaimana cara mencegah agar bullying tidak terjadi di sekolah? Berikut ulasannya.
1. Meyosialisasikan Pemahaman Perundungan di Lingkungan Sekolah
Hal mendasar untuk mencegah perundungan adalah memberi sosialisasi terkait tindak kekerasan itu sendiri. Adanya sosialisasi dapat menambah pemahaman itu diberikan kepada seluruh warga sekolah, baik guru, tenaga kependidikan, hingga peserta didik. Saat upacara, pembina dapat memberikan pemahaman tentang perundungan. Para guru pun bisa memberi edukasi di dalam kelas ataupun membuat poster-poster yang dipajang di lingkungan sekolah.
2. Melatih Rasa Simpati dan Empati Terhadap Korban Perundungan
Memiliki rasa simpati dan empati dari seluruh komponen warga sekolah juga harus dilatih sebagai salah satu cara mencegah bullying. Jadi, ketika ada seseorang mengalami perundungan, mereka dengan sukarela menawarkan bantuan yang sesuai.
Ciri-ciri orang yang mengalami perundungan adalah sering merasa cemas, suka menyendiri, tidak percaya diri, maupun memiliki luka fisik atau memar di bagian tubuhnya. Jika seseorang memiliki tanda-tanda seperti itu, dekatilah dan coba gali lebih detail tentang perundungan yang dia alami. Langkah selanjutnya, berikan dia dukungan agar bisa bangkit melawan perundungan yang dialaminya.
3. Membuat Kebiajakan yang Tegas Terkait Aksi Perundungan
Kasus perundungan biasanya lebih sering berakhir damai dan kurang mempertimbangkan efek psikologis korban. Oleh karena itu, satuan pendidikan harus bisa membuat kebijakan, aturan, dan sanksi yang tegas terkait aksi perundungan yang ada di lingkungan sekolah tersebut.
Salah satu caranya adalah dengan menetapkan mekanisme penanganan kasus perundungan yang tepat di sekolah. Selain itu, dalam menindak pelaku perundungan, pihak sekolah harus tegas dan tidak pandang bulu. Hal ini dilakukan supaya calon-calon pelaku perundungan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan pengecut tersebut.
4. Membuka Ruang Pengaduan Kasus Perundungan
Kasus perundungan di sekolah seringkali terlambat diketahui atau direspons. Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu memiliki sistem mekanisme pelaporan kasus perundungan di lingkungan sekolah.
Langkah ini bertujuan agar kasus perundungan bisa lebih terungkap. Seperti kita ketahui, tak jarang korban ataupun warga sekolah lainnya enggan melapor karena takut menjadi sasaran perundungan selanjutnya.
5. Mengadakan Kegiatan Anti Perundungan
Satuan pendidikan bisa mengadakan program-program sekolah dengan tujuan untuk menyebarkan pesan dan perilaku kebaikan dalam rangka membangun norma yang menentang perundungan. Program-program tersebut dapat dimasukkan ke dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Antibullying Day, pentas seni, penandatanganan deklarasi anti perundungan oleh seluruh warga sekolah, ataupun ide-ide kreatif lainnya merupakan contoh kegiatan untuk mencegah bullying.
Ladies, Pencegahan bullying di lingkungan sekolah tentunya akan sukses dan berhasil apabila seluruh pihak turut mendukung. Selain itu, lingkungan yang berada di sekitar sekolah dan keluarga juga berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai positif dalam bermasyarakat.
Editor: Haryati Husni
#maratonmenulisartikel
#joeraganartikel