Joeragan artikel

Belajar Bahasa Praktis Melalui ‘Chatting’

 

Hai, Smart Ladies,

Jujur saja, saya tidak mengerti bahasa asing khususnya bahasa Inggris yang sudah dipelajari sejak Sekolah Dasar. Ketika SMP, bahasa ini terasa mudah karena hanya diharuskan menulis dalam bentuk positive, negative dan interrogative, selebihnya membuat kalimat yang sudah dicontohkan. Berbeda ketika berada di bangku SMA, sama sekali tidak ada bayangan untuk mengerti hingga sedikit frustasi dengan mata pelajaran ini. Padahal gurunya wali kelas sendiri, orangnya cantik, ramah, baik, dan kami sangat menyukainya. Akan tetapi, hal itu tidak membantu saya untuk langsung memahami cara penyampaiannya.

Teman sebangku saya adalah orang yang cerdas. Dia juara umum di sekolah. Namun, sayangnya dia tidak memahami bawah teman sebelahnya ini bukan orang yang secerdas dia. Ketika saya meminta untuk dijelaskan pelajaran tersebut, dia seolah enggan. Ketika dia menjelaskan pun saya tetap tidak mengerti, apa yang dijelaskannya mungkin hanya untuk dipahaminya sendiri.

Saya kira, duduk sebangku dengan orang cerdas akan membuat orang di sebelahnya lebih cerdas dari sebelumnya. Akan tetapi, saya merasa orang paling bodoh di hadapan dia. Rasanya tidak nyaman duduk dengan orang seperti ini. Satu bangku di belakang saya, duduk pula orang yang cerdas nomor dua setelah dia. Mereka berdua memang terlihat bersaing untuk menjadi nomor satu di sekolah. Ternyata, teman sebangkunya pun merasa tidak merasa nyaman sama seperti yang saya alami. Akhirnya kami sepakat untuk tukar teman. Mereka pun setuju dan saya bisa sebangku dengan orang yang senasib, ada kenyamanan setelah kami sebangku. Bahkan kami tetap bersahabat hingga saat ini.

Setelah lulus SMA, saya melanjutkan kuliah ke sekolah informatika. Karena banyak menggunakan bahasa asing, akhirnya saya ikut teman untuk kursus bahasa asing. Saya berusaha untuk bisa memahami, walaupun saya sadar bahwa itu sangat sulit. Lulus dari tempat kursus dengan nilai pas-pasan tidak mebuat saya patah arang untuk bisa paham bahasa asing ini.

Di kampus ada seorang teman pria yang keturunan Arab dan satu  kelas dengan saya. Kami  pernah akrab dan  dialah orang pertama yang saya cari melalui media sosial.  Ketika namanya muncul dan saya perhatikan profilnya sangat mirip. Saya berpikir, itu adalah dia, lalu saya sapa dengan bahasa Indonesia yang sok akrab karena merasa mengenalnya.

Selama tiga hari,  saya lihat pesan saya hanya dibaca, tetapi tidak direspon. Rasa penasaran membawa saya membuka profilnya dan dari situlah saya mengerti kenapa dia tidak merespon. Ternyata orang yang saya kira adalah dia, itu salah. Orang yang saya kirimi pesan adalah orang yang berasal dari Pakistan. Terlanjur malu, akhirnya saya memulai lagi menyapa dengan bahasa asing. Kali ini mendapat respon yang baik. Berbekal buku-buku dari tempat kursus, akhirnya obrolan kami bisa nyambung meskipun saya masih terbata-bata, terkadang saya menggunakan Google translate  dan itu saya utarakan kepadanya. Syukurlah, dia sangat terbuka dan menerima kekeliruan saya di awal.

Berdasarkan chatting pertama itulah akhirnya saya berniat untuk bisa mengerti bahasa asing ini. Pada akhirnya, berkat bantuannya saya mulai paham sedikit demi sedikit. Makin banyak  belajar, makin banyak mengerti. Ternyata, ada manfaat lain dari chatting jika kita bisa menggunakannya untuk hal baik.

Sejak itu, ada  ketertarikan saya untuk belajar bahasa asing.  Selain dia, saya pun memiliki sahabat baik dari Pakistan yang mengajarkan saya banyak hal dan perlahan dia mulai mengajarkan saya bahasa Pakistan.  Akhirnya, saya tertarik untuk belajar bahasa lain juga seperti Prancis.

Saya mengikuti beberapa kursus secara daring. Sayangnya, kursus bahasa melalui daring sangat tidak efektif  karena tidak melihat secara langsung pengucapan dan ekspresinya. Meski begitu, belajar melalui daring  atau chatting dengan orang asing  sangat membantu bagi orang-orang yang tidak paham dengan bahasa asing. Namun, dengan syarat lawan bicara kita benar-benar menggunakan bahasanya dengan baik.

Nah, buat Ladies yang kesulitan untuk mengerti bahasa asing, praktiklah langsung dengan orang asing yang bisa kita percaya.

Semoga bermanfaat.

 

(Ed. Dian H Hendrawan)

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami